Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Labu siam termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA – Saat ini, banyak orang di Indonesia yang sering kali mengabaikan pola makan sehat, bahkan meskipun semakin banyaknya penyakit yang mengancam kesehatan. Penyakit-penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker semakin banyak ditemui, tetapi banyak yang tidak menyadari pentingnya asupan makanan dalam mencegah hal tersebut.

15 Makanan Tinggi Protein yang Wajib Kamu Coba untuk Diet Sehat dan Efektif!

Apakah Anda tahu bahwa dengan rutin mengonsumsi sayuran sederhana seperti labu siam, Anda bisa menghindari berbagai masalah kesehatan ini? Menariknya, labu siam, yang sering ditemukan dalam hidangan tradisional seperti lodeh atau tumis, ternyata memiliki segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.

Apa Itu Labu Siam?

Noda Minyak Membandel? 4 Tips Hilangkan Noda Minyak Pakai Bahan di Rumah

Labu siam termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae

Photo :
  • istockphoto.com

Labu siam, atau dikenal juga dengan nama chayote, adalah buah yang sering digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Biasanya, labu siam diolah dalam masakan seperti lodeh, sayur bening, atau sebagai pelengkap tumis. Meskipun banyak orang sudah familiar dengan rasanya, masih banyak yang belum mengetahui bahwa labu siam menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan.

8 Makanan yang Mempercepat Penuaan Dini, Hindari Sekarang!

Labu siam termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae, yang juga mencakup mentimun, melon, dan labu. Buah ini memiliki tekstur renyah dan rasa yang ringan, serta kaya akan serat, vitamin C, folat, dan mineral penting lainnya. Bukan hanya sekadar pelengkap masakan, labu siam bisa menjadi salah satu makanan yang sangat bermanfaat jika dikonsumsi secara rutin.

5 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rutin Makan Labu Siam

Labu siam dapat membantu mencegah berbagai jenis penyakit yang sering dialami banyak orang di Indonesia. Berikut adalah lima penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi labu siam secara teratur.

Dilansir dari Health dan WebMD berikut adalah sederet penyakit yang bisa dicegah jika rutin mengonsumsi labu siam.

1. Penyakit Kardiovaskular (Penyakit Jantung dan Stroke)

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Menurut data, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi di negara ini. Penyebab utama dari penyakit jantung adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah, yang dapat memicu penyumbatan pembuluh darah.

Nah, labu siam memiliki kandungan serat yang sangat tinggi. Serat memiliki peran penting dalam mengurangi kadar kolesterol dalam darah, dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di saluran pencernaan dan meningkatkan ekskresinya melalui tinja.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan kaya serat cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan penyakit jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan rendah serat. Oleh karena itu, labu siam dapat menjadi salah satu solusi alami untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah stroke.

2. Penyakit Usus (Sembelit, Wasir, dan Divertikulitis)

Masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir sangat umum terjadi di Indonesia, terutama di kalangan orang yang kurang mengonsumsi serat. Labu siam kaya akan serat larut, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Serat larut ini mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus, yang menghasilkan short-chain fatty acids (SCFA) yang sangat berguna bagi kesehatan usus.

Selain itu, serat dari labu siam juga membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, serta mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan penyakit divertikulitis, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan peradangan pada usus besar. Jadi, dengan mengonsumsi labu siam secara rutin, Anda tidak hanya menjaga kelancaran pencernaan, tetapi juga mencegah berbagai penyakit usus.

3. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 menjadi salah satu penyakit yang semakin sering ditemui di Indonesia. Gaya hidup yang tidak sehat, ditambah dengan pola makan yang tidak teratur, menjadi faktor utama yang memicu berkembangnya penyakit ini. Untungnya, labu siam dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Labu siam memiliki kadar karbohidrat yang rendah dan kaya akan serat larut. Serat larut ini memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Dengan mengonsumsi labu siam, Anda bisa mengurangi lonjakan gula darah setelah makan, yang pada gilirannya membantu mencegah resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

4. Kanker

Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang menjadi momok di Indonesia, dengan banyak jenis kanker yang semakin banyak ditemukan pada masyarakat, terutama kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kolorektal. Konsumsi buah dan sayuran yang lebih banyak, termasuk labu siam, telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam labu siam dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker serviks dan leukemia. Meskipun bukti ini masih perlu diuji lebih lanjut pada manusia, konsumsi labu siam yang kaya akan antioksidan, seperti vitamin C, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang sering menjadi faktor risiko perkembangan kanker.

5. Penyakit Hati (Penyakit Hati Berlemak)

Penyakit hati berlemak semakin umum terjadi di Indonesia, terutama di kalangan mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan atau pola makan yang kaya akan lemak. Labu siam dapat membantu melindungi hati dari penumpukan lemak yang berlebihan, yang dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol.

Penelitian menunjukkan bahwa labu siam memiliki senyawa yang dapat membantu mengurangi penumpukan asam lemak di hati dan menurunkan kadar kolesterol. Dengan mengonsumsi labu siam, Anda dapat menjaga kesehatan hati dan mencegah penyakit hati berlemak yang dapat mengarah pada komplikasi serius seperti sirosis hati.

Ilustrasi bisnis di era digital.

Punya ChatGPT? Cuan Maksimal! Trik Freelancer Naik Kelas

Sekitar 75% pekerja berpengetahuan sekarang menggunakan AI di tempat kerja, menurut Indeks Tren Kerja Microsoft dan LinkedIn...

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024