Banyak Pantangan Tapi Tetap Wajib Makan Karbo, Penderita Diabetes Harusnya Makan Apa?
- pexels.com/Nataliya Vaitkevich
Jakarta, VIVA – Prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan. Pada 2023, jumlah kasus diabetes pada penduduk usia 15 tahun ke atas telah mencapai 11,7 persen, naik 10,9 persen dari 2018. Lebih dari 19 juta orang dewasa di Indonesia diperkirakan mengidap diabetes, dan angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045 jika tidak ada perubahan yang signifikan dalam pencegahan dan penanganan penyakit ini.
Penderita diabetes seringkali menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan gula darah, terutama melalui pola makan yang tepat. Memahami jenis makanan yang dikonsumsi, khususnya karbohidrat, menjadi kunci untuk mengelola kondisi ini. Scroll untuk informasi selengkapnya!
Para ahli kesehatan menyarankan agar penderita diabetes tidak sepenuhnya menghindari karbohidrat, tetapi memilih sumber karbohidrat yang tepat dan mengonsumsinya dalam porsi seimbang. Dalam hal ini, penderita diabetes disarankan memilih karbohidrat kompleks yang sifatnya tidak mudah diserap tubuh sehingga tidan membuat lonjakan gula darah secara mendadak. Dengan mengatur pola makan yang baik, penderita diabetes dapat mengontrol gula darah mereka dan menjalani hidup sehat tanpa harus merasa terbatas dalam pilihan makanan.
"Tetap makan karbohidrat, jangan pernah takut. Kadang orang tahunya kalau diabetes nggak boleh makan karbo sama sekali. Mindsetnya, kalau nggak makan nasi saya aman, tapi akhirnya makan mi, biskuit, kue, itu sama saja. Boleh makan nasi, tapi food combaining. Ada protein, lemak, serat, dan lainnya," kata Spesialis Gizi Klinik dr Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, dalam acara Konferensi Pers DiabetaCare di Jakarta, Kamis 14 November 2024.
Sebagai panduan makan sehat, ia merekomendasikan untuk mengikuti pola "Isi Piringku" yang dianjurkan pemerintah. Di sini, seperempat bagian piring diisi dengan sumber makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, atau kentang.
Kemudian seperempatnya bagian lainnya diisi dengan protein seperti telur, ayam, atau ikan. Setengah bagian piring yang tersisa, diisi dengan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah. Kombinasi ini mencegah lonjakan gula darah yang drastis setelah makan.
"Kalau ini dimakan bareng, gula darah nggak akan langsung naik," kata dr. Christopher.
"Kalau mau nambah karena masih lapar, jangan nambah nasi tapi tambah sayur. Baru seperempatnya lagi diisi protein. Ini adalah pola makan gizi seimbang," tambahnya.