7 Kandungan Skincare Berbahaya yang Harus Dihindari Demi Kesehatan Kulitmu!
- istockphoto.com
VIVA – Apakah kamu sering memakai skincare tanpa mengecek komposisinya? Banyak orang tertarik pada produk skincare yang menjanjikan kulit sehat dan glowing, namun tidak menyadari bahaya dari beberapa bahan yang terkandung di dalamnya.
Beberapa bahan ini ternyata dapat menyebabkan iritasi, alergi, dan bahkan risiko kesehatan yang lebih serius dalam jangka panjang! Alih-alih mendapatkan kulit sehat, penggunaan skincare dengan bahan berbahaya bisa justru merusak kulitmu.Â
Untuk menjaga kulit tetap sehat dan terhindar dari dampak buruk skincare, yuk kenali 7 kandungan berbahaya berikut ini dan pastikan kamu selalu memeriksa komposisi skincare sebelum membeli atau menggunakannya.
1. Paraben
Paraben adalah bahan pengawet yang sering digunakan dalam produk kecantikan, seperti makeup, pelembap, dan produk anti-aging, untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Bahaya Paraben:
- Paraben dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Kandungan ini dapat diserap melalui kulit dan ditemukan dalam jaringan tubuh, termasuk tumor payudara pada beberapa penelitian.
- Paraben berpotensi mengganggu sistem endokrin, mempengaruhi hormon, dan menyebabkan masalah reproduksi.
Hindari produk yang mengandung jenis paraben seperti methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Cari produk dengan label paraben-free atau gunakan produk yang menggunakan pengawet alami seperti minyak esensial atau ekstrak tumbuhan.
2. Fragrance (Parfum)
Fragrance atau pewangi adalah campuran bahan kimia yang memberi aroma pada produk skincare. Meski sering membuat produk lebih menarik, pewangi bisa berisiko tinggi bagi kesehatan.
Bahaya Fragrance:
- Pewangi sintetis bisa memicu alergi, iritasi kulit, dan menyebabkan dermatitis.
- Pewangi juga sering dikaitkan dengan gangguan pernapasan, sakit kepala, dan bahkan gangguan hormon pada tubuh.
- Beberapa komponen fragrance juga bersifat karsinogenik dan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon.
Solusi: Pilih produk dengan label fragrance-free atau unscented Alternatif lainnya adalah memilih produk yang menggunakan aroma alami dari bahan-bahan organik, seperti ekstrak buah atau bunga.
3. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan pembersih yang menghasilkan busa pada produk, seperti sabun, shampo, dan pembersih wajah.
Bahaya SLS:
- SLS dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kekeringan, kulit kemerahan, dan rasa kencang.
- Pada beberapa orang, SLS memicu jerawat atau meningkatkan sensitivitas kulit.
- Bahan ini juga bisa menghilangkan minyak alami pada kulit, yang diperlukan untuk menjaga kelembapan alami kulit.
Gunakan produk yang tidak mengandung SLS atau SLES (Sodium Laureth Sulfate). Pilihlah produk pembersih dengan bahan yang lebih lembut, seperti coco-glucoside atau decyl glucoside.
4. Triclosan
Triclosan adalah bahan antimikroba yang sering digunakan dalam produk perawatan pribadi untuk membunuh bakteri.
Bahaya Triclosan:
- Dapat menyebabkan resistensi bakteri, membuat bakteri lebih kuat dan tahan terhadap antibiotik.
- Mengganggu hormon dalam tubuh, terutama hormon tiroid.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa triclosan dapat memicu gangguan kekebalan tubuh dan bahkan masalah otot serta fungsi jantung.
Pilih produk tanpa triclosan atau triclocarban. Kamu bisa mencari sabun dan pembersih dengan bahan antimikroba alami, seperti tea tree oil atau ekstrak aloe vera.
5. Polyethylene Glycol (PEG)
PEG adalah bahan kimia yang digunakan dalam produk kosmetik sebagai pengental, pelembut, dan pelarut untuk bahan lain.
Bahaya PEG:
- PEG dapat mengeringkan kulit, terutama pada kulit yang sensitif atau berjerawat.
- PEG juga berisiko terkontaminasi dengan zat-zat karsinogenik selama proses produksinya.
- Mikroplastik PEG dalam produk scrub juga sulit terurai, mencemari lingkungan dan membahayakan ekosistem air.
Hindari produk yang mengandung PEG dan pilih scrub atau produk eksfoliasi yang menggunakan bahan alami seperti biji aprikot atau bubuk kacang.
6. Oxybenzone
Oxybenzone adalah bahan kimia yang biasa ditemukan dalam sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Bahaya Oxybenzone:
- Oxybenzone dapat diserap oleh kulit dan diketahui dapat mengganggu hormon dalam tubuh.
- Bahan ini dikaitkan dengan masalah reproduksi dan risiko alergi.
- Menurut penelitian, oxybenzone dapat berdampak buruk pada ekosistem laut, terutama merusak terumbu karang.
Pilih sunscreen dengan bahan mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang lebih aman untuk kulit dan lingkungan. Hindari produk yang mengandung oxybenzone, terutama jika sering beraktivitas di luar ruangan.
7. Hydroquinone
Hydroquinone adalah bahan pemutih yang digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi atau mengurangi noda hitam di kulit.
Bahaya Hydroquinone:
- Dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- Hydroquinone dikaitkan dengan risiko karsinogenik serta efek samping jangka panjang, seperti hiperpigmentasi parah atau ochronosis (menghitamnya kulit).
- Beberapa negara, termasuk Jepang dan Australia, melarang penggunaannya dalam produk kecantikan.
Pilih bahan pencerah alami seperti niacinamide, vitamin C, atau licorice extract yang lebih aman dan lembut di kulit.
Menjaga kesehatan kulit bukan hanya soal mencari produk dengan hasil instan, tapi juga soal memilih kandungan yang aman dan baik untuk kesehatan jangka panjang. Pastikan untuk membaca label dan kandungan pada setiap produk skincare yang kamu gunakan.
Dengan menghindari bahan-bahan berbahaya ini, kamu bisa tetap menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan terlindungi dari efek samping berbahaya!