Cowok Ngaku Pusing Kalo Gak Masturbasi, Dokter Boyke: Udah Kebanyakan Pornografi
- YouTube Samara TV
Jakarta, VIVA – Istilah coli mungkin sudah tidak asing di telinga. Coli atau dalam istilah medisnya disebut masturbasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberikan rangsangan seksual pada diri sendiri dengan menyentuh alat kelamin atau bagian sensitif lainnya.
Tujuan dilakukannya masturbasi adalah untuk melepaskan gairah seksual dan mencapai titik klimaks atau orgasme layaknya berhubungan seksual dengan pasangan. Namun, seringkali pria mengaku pusing jika tidak rutin melakukan masturbasi. Lalu, benarkah masturbasi wajib dilakukan? Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Seksolog ternama dr. Boyke angkat bicara. Dalam video yang diunggah di akun TikTok @klinikpasutri, pria berkacamata tersebut mengungkap, 90 persen pria melakukan masturbasi, sementara wanita 70 persen.
“Kalau enggak coli bahaya enggak sih? Ya memang 90 persen laki-laki coli, 70 persen perempuan coli juga. Hanya sekitar 10 persen laki-laki yang enggak, 30 persen perempuan yang enggak,” kata dia, dikutip Selasa 12 November 2024.
Diungkap dr. Boyke bahwa ketika laki-laki atau perempuan tidak masturbasi, cairan sperma secara tidak disadari akan keluar melalui mimpi basah. Hal demikian juga terjadi pada wanita, dan hal tersebut merupakan mekanisme alamiah dari tubuh.
“Sebenarnya pada laki-laki kalau dia enggak coli juga, dia akan keluarin tuh melalui mimpi basah namanya mekanisme alami. Jadi dia tiba-tiba mimpi, mimpinya ketemu sama cewek favoritnya tiba-tiba eh keluar deh, ejakulasi. Itu adalah mekanisme alam, yang cewek juga sama. Dia tiba-tiba mimpi ketemu sama cowok ganteng, pangeran ganteng atau (cowok) favorit dia tiba-tiba dia dipeluk eh bangun-bangun dia udah basah. Itu adalah mekanisme alami,” jelasnya.
Dokter Boyke juga mengungkap bahwa sebenarnya masturbasi sendiri tidak perlu dilakukan. Dia juga menjelaskan bahwa para pria yang mengaku pusing jika tidak masturbasi, hal itu disebabkan karena mereka sudah terlalu banyak terpapar dengan hal-hal yang berbau pornografi sehingga sulit untuk dikendalikan.
“Jadi sebenarnya coli itu enggak perlu-perlu banget. Emang pada beberapa orang ‘saya pusing banget kalau enggak coli’ ya karena kamu udah kebanyakan nonton blue film. Kamu udah kebanyakan lihat-lihat masalah-masalah pornografi sehingga dia perlu penyaluran. Makanya kalau enggak disalurin dia pusing, tapi kalau kamu bisa menahan untuk melihat hal-hal seperti itu, kemudian kalau kamu lagi kepengen begitu kamu alihkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif ya enggak perlu sih untuk coli ya,” pungkasnya.