Menumpuknya Lemak di Perut Bisa Jadi Alarm Bahaya untuk Kesehatan jantung
- Freepik: Anastasia Kazakova
Jakarta, VIVA – Secara global penyakit jantung dan stroke menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian. Berdasarkan data global angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke ini mencapai 17,9 juta. Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan angka ini akan naik menjadi 24,2 juta di tahun 2030 mendatang.
Sementara itu di Indonesia sendiri, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 prevalensi penyakit jantung mencapai 1,5 persen. Penyakit jantung diketahui perlu ditangani dengan tepat untuk mencegah terjadnya kematian.
Ada beberapa tanda atau gejala yang patut diperhatikan masyarakat terkait dengan penyakit jantung. Salah satunya yang ramai diperbincangkan di masyarakat adalah membesarnya pergelangan kaki bisa menjadi tanda dari penyakit jantung, benarkah demikian?
Terkait hal itu, spesialis penyakit dalam, dr. Akbarbudhi Antono, Sp.PD dari RS Jantung Jakarta angkat bicara. Dia menyebut bahwa hal tersebut adalah mitos.
"Pergelangan kaki itu mitos. Masalah jantung, serangan jantung itu tidak ada hubungannya dengan apapun yang terukur dengan tubuh kecuali ukuran perut," kata dia saat dikonfirmasi VIVA.co.id dalam sebuah acara di RS Jantung Jakarta, Selasa 12 November 2024.
Dijelaskan dr. Akbar, lingkar perut yang semakin besar sangat berisiko menimbulkan penyakit jantung koroner. Kaitan antara lingkar perut dan risiko jantung itu adalah tumpukan lemak di perut.
Seperti diketahui, orang yang memiliki tumpukan lemak di perut cenderung mengalami gangguan aliran darah ke seluruh tubuh. Lemak yang tertumpuk di perut atau dikenal dengan visceral diketahui bisa beranak pinak dan mengeluarkan lebih dari 200 macam protein. Protein ini bisa meningkatkan timbunan plak dalam saluran darah dan menghambat pada aliran darah.
"Kaitan lingkar perut dan jantung itu terkait kadar lemak di tubuh dan dapat mencerminkan pola hidup orang tersebut," jelasnya.
dr. Akbar mengungkap lingkar perut normal untuk laki-laki terutama di Asia Tenggara adalah tidak lebih dari 90 cm. Sementara untuk perempuan sendiri tidak lebih dari 80cm.
"Itu yang bisa dijadikan kita punya risiko atau tidak, pergelangan kaki tidak ada sama sekali hubungannya dengan serangan jantung. Orang yang punya lingkar perut yang baik kurang dari 90 cm (laki-laki) dan 80cm (wanita) artinya orang ini cukup mengendalikan pola makan dan olahraga. Sedangkan orang yang punya lingkar perut berlebih lebih dari itu, biasanya kita tahu olahraganya kurang, pola makannya tidak teratur terutama makanan-makanan yang bisa bikin cepat gemuk yang berlemak, berminyak dan manis," jelasnya.