Pelajaran Penting, Kebiasaan Marshanda Minum Kopi di Usia 15 Tahun Diduga Picu Bipolar

Marshanda
Sumber :
  • Instagram

Jakarta, VIVA – Artis Marshanda baru-baru ini bikin heboh saat membongkar cerita di balik penyakit bipolar yang ia derita sejak remaja. Dalam sebuah podcast bersama Inara Rusli, Marshanda mengungkap sisi yang belum banyak diketahui orang.

Ditanya Lebih Pilih Jelek tapi Kaya atau Cantik tapi Miskin, Jawaban Marshanda dan Nia Ramadhani Mengejutkan Netizen

Dan ternyata, kebiasaan minum kopi berlebihan sejak usia 15 tahun menjadi salah satu faktor pemicu dari kondisi Marshanda saat itu sempat mengalami penyakit bipolar.

Sambil mengenang masa-masa sulitnya, Marshanda juga memberikan pelajaran berharga untuk para penggemar dan orang tua! Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Jadi Cara Diet Ampuh Marshanda dan Amanda Manopo, Ternyata Ini 7 Efek Samping Intermittent Fasting

Marshanda mengungkap bahwa demi menjaga energi saat syuting di malam hari, ia sering minum kopi hitam hingga lima kali sehari.

Marshanda

Photo :
  • IG @marshanda99
Rahasia Langsing ala Marshanda, Benarkah Hot Yoga Ampuh Turunkan Berat Badan Lebih Cepat?

“Pas umur 15 tahun, aku tuh sering banget minum kopi di lokasi syuting, bisa lima kali sehari. Aku nggak tahu kalau kopi bikin nggak bisa tidur. Jadi walaupun jam 12 malam masih di lokasi, aku tetap bisa ngerjain PR,” ungkap Marshanda.

Ternyata, kebiasaan ini bukan cuma membuatnya terjaga, tapi lama-lama juga mengganggu kesehatan mentalnya.

Orang-orang terdekat Marshanda pun mulai khawatir karena jam tidur Marshanda yang berantakan. Akhirnya, ia disarankan mengonsumsi Xanax agar bisa tidur lebih nyenyak.

“Xanax tuh alprazolam, obat penenang kategori benzodiazepine. Awalnya bikin tidur, tapi kan itu harusnya diresepkan dokter, tapi waktu itu aku dapat tanpa resep,” jelas Marshanda.

Ilustrasi Minum Kopi

Photo :
  • freepik.com/senivpro

Ia mengaku dosisnya terus bertambah, namun bukannya makin tenang, ia justru mulai merasakan kecemasan.

Karena efek yang makin parah, Marshanda memutuskan berhenti mengonsumsi Xanax secara tiba-tiba.

Keputusan ini membawa dampak besar, membuatnya mengalami gejala withdrawal yang berat, seperti gampang marah, sulit tidur, bicara dengan kecepatan tinggi, dan gampang depresi.

Perasaan ini membuat Marshanda semakin terpuruk hingga akhirnya dia didiagnosis mengalami bipolar disorder.

Talkshow tentang bipolar di Jakarta, Sabtu, 2 April 2016.

Photo :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

Dari pengalaman Marshanda, ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil, terutama bagi anak muda dan orang tua. Berikut beberapa pesan penting dari pengalaman hidup Marshanda:

1. Jangan Berlebihan Konsumsi Kopi di Usia Muda
Minuman berkafein, apalagi kopi hitam, bukan teman baik untuk menjaga energi jangka panjang. Terlalu banyak kafein bisa mengacaukan pola tidur dan berpotensi mengganggu kesehatan mental.

2. Berani Cari Bantuan Saat Merasa Ada yang Salah
Jika merasa ada yang mengganggu atau tidak beres, jangan diam saja. Cari bantuan dari ahli seperti psikiater atau psikolog. Pengalaman Marshanda menunjukkan pentingnya mencari solusi sejak awal.

3. Hindari Konsumsi Obat Tanpa Resep Dokter
Obat penenang seperti Xanax memang bisa membantu tidur, tetapi tanpa resep dokter dan pengawasan, risiko efek sampingnya sangat besar.

4. Orang Tua Harus Aktif Mendampingi Anak di Masa Remaja
Orang tua yang memahami literasi kesehatan mental dapat membantu mencegah anak mereka terjerumus pada kebiasaan yang merugikan.

5. Saat Konsultasi dengan Ahli, Ceritakan Secara Mendetail Semua Gejala dan Pengalaman
Jelaskan secara rinci apa yang dirasakan agar ahli kesehatan dapat memahami kondisi dengan tepat dan memberikan diagnosis yang sesuai, sehingga pengobatan dapat berjalan efektif tanpa risiko kesalahan.

Pengalaman Marshanda ini memberi banyak pelajaran penting bagi penggemarnya dan remaja lainnya tentang menjaga kesehatan mental, konsumsi kafein, dan pentingnya pengawasan medis dalam pengobatan.

Kini, dengan segala yang ia lalui, Marshanda berharap dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli dan berhati-hati dalam menjaga diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya