Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Ilustrasi stroke
Sumber :
  • Google Photo

Jakarta, VIVA – Stroke adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Sekitar 500 ribu kasus baru dilaporkan setiap tahun. Ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, terutama dengan pertumbuhan populasi lansia. 

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan global. Indonesia memiliki tingkat kematian stroke tertinggi di Asia, yaitu 193,3 kematian per 100 ribu orang per tahun. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Oleh karena itu, pentingnya layanan rehabilitasi untuk pasien stroke semakin mendesak, mengingat hampir 80 persen penyintas stroke memerlukan rehabilitasi agar dapat kembali mandiri dan meningkatkan kualitas hidup. Permintaan besar ini mendorong perhatian lebih pada berbagai jenis terapi, termasuk fisioterapi di rumah.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Dalam beberapa tahun terakhir, fisioterapi ke rumah semakin populer, terutama di kalangan pasien pemulihan stroke. Masyarakat kini lebih sadar akan manfaat fisioterapi dan mencari perawatan yang nyaman serta mudah diakses. Dengan jumlah kasus stroke yang terus meningkat, banyak orang ingin mendapatkan perawatan fisik di lingkungan mereka sendiri.

Hari Kesehatan Nasional, Catatan PB IDI: Permasalahan di Indonesia Sangat Kompleks dan Beragam

Fisioterapi ke rumah memungkinkan pasien mendapatkan perawatan yang disesuaikan tanpa pergi ke luar rumah. Ini sangat membantu bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau merasa cemas saat pergi ke tempat terapi. Terapi di lingkungan yang akrab membuat pasien merasa lebih aman dan nyaman, sehingga meningkatkan motivasi mereka dalam proses pemulihan.

M Aditya Said, Chief Operating Officer Fisiohome, menjelaskan, keuntungan utama fisioterapi ke rumah adalah terapis dapat menyesuaikan latihan dengan ruang yang ada di rumah pasien. 

“Banyak pasien stroke memerlukan pendekatan rehabilitasi yang khusus. Fisioterapis bisa mengevaluasi dan menyesuaikan sesi terapi berdasarkan kondisi fisik dan lingkungan pasien. Ini meningkatkan efektivitas terapi dan membuat pasien merasa diperhatikan,” ujar Aditya dalam keterangannya, dikutip Sabtu 9 November 2024.

Aditya melanjutkan, layanan Fisiohome juga dapat membantu pasien dalam menjalani terapi. Pasien tidak perlu kesulitan pergi ke tempat fisioterapi. Mereka juga tidak perlu khawatir jika tidak ada yang mengantar. Fisioterapis Fisiohome akan datang langsung ke rumah pasien.

“Pelayanan fisioterapi dapat dengan mudah dirasakan kapanpun dan di manapun tanpa ribet antre dengan alat yang lengkap, aman, dan fisioterapisnya semua sudah punya sertifikat STR dari kemenkes RI,” jelas Aditya.

Tantangan yang dihadapi oleh tim mereka adalah memastikan bahwa setiap latihan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. 

“Misalnya, pasien stroke mungkin memerlukan pendekatan yang sangat berbeda dari pasien dengan masalah saraf kejepit atau cedera ankle. Pendekatan yang personal ini memastikan setiap pasien mendapatkan terapi yang tepat sesuai kebutuhan,” ungkapnya.

Menurut Aditya, fisioterapi ke rumah semakin menjadi pilihan utama bagi pasien yang menjalani pemulihan stroke. Pendekatan ini menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas yang tidak bisa diberikan oleh layanan tradisional.

Musim hujan, musim salju

Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Musim hujan di Indonesia sering kali menjadi musim yang dinanti, terutama pasca melalui bulan-bulan yang panas. Namun, bersamaan dengan berkah hujan bagi sektor pertanian

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024