Penanganan TBC Masuk Program Quick Win Presiden Prabowo, Menkes Getol Deteksi Pengobatan Pasien

Ilustrasi pasien TBC.
Sumber :
  • Dokumentasi IPB

Jakarta, VIVA – Penanganan Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win yang dicanangkan presiden Prabowo Subianto. Terkait dengan program tersebut, Kementerian Kesehatan sendiri sudah melakukan beberapa langkah penanggulangan cepat TBC, salah satunya adalah dengan skrining.

Setia Dampingi Prabowo, Mayor Teddy Berkesempatan Bertemu Biden dan Para Pemimpin Dunia

Mengingat angka kasus TBC di Indonesia berada di posisi kedua di dunia dengan angka 1 juta orang. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Saya sudah lapor ke pak Menko (Pratikno) tuh kemarin, juga sudah lapor ke pak presiden. Kita kan TBC itu nomor dua di dunia, ada 1 juta," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui dalam acara Health Innovation Festival (HAi Fest), di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat 8 November 2024.

Kunjungan ke AS, Prabowo Kenalkan Menlu Sugiono dan Seskab Mayor Teddy ke Joe Biden

ilustrasi masker mencegah penularan influenza, COVID-19 dan TBC

Photo :
  • Pixabay

Lebih lanjut diungkap, Menkes, pandemi COVID-19 kemarin juga turut berkontribusi terhadap penularan TBC ke orang sekitar.

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di DIY Libatkan 2000 Siswa

Maka dari itu, belajar dari pandemi COVID-19 lalu, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan deteksi terhadap pasien TBC. Jika di tahun 2022 lalu baru hanya 400 ribu orang yang diskrining, maka di tahun ini Kementerian Kesehatan akan menyasar 900 ribu orang untuk diskrining. 

"Waktu COVID-19 itu yang ketauan cuma 400 ribuan jadi bayangkan banyak yang masih jalan-jalan ketularan. Nah sekarang target kita kita naikin dulu (skrining) sama kaya COVID-19 ya. Kalo COVID-19 dulu kan kita karantina orangnya, kalo TBC udah ada obatnya. Tahun ini target kita mau naik ke 900 ribu, jadi dulu 400 ribu 2022 naik ke 700-800 ribu, nah sekarang 900 ribu," sambungnya.

Ilustrasi tuberkulosis.

Photo :

Sementara itu di tahun 2025 mendatang, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan akan menargetkan 1 juta orang diskrining.

Nantinya mereka yang sudah terdeteksi akan diberi pengobatan. Menkes juga menyebut bahwa TBC sendiri bisa disembuhkan jika pasien TBC mendapat pengobatan. 

"Tahun 2025 kita harapkan bisa 1 juta. Jadi dari 1.080 mungkin sekitar 1 juta sudah kita bisa temukan. Nah itu mereka akan kita kasih obatnya dan bisa sembuh kok," sambung dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya