7 Pemicu Jerawat di Dahi yang Sering Diabaikan dan Cara Cepat Menghilangkannya!

Jerawat di Dahi
Sumber :
  • Istock/Olga Shefer

VIVA – Jerawat di dahi memang sering bikin kepercayaan diri menurun, apalagi kalau muncul tiba-tiba! Padahal, banyak dari kita mungkin sudah rajin cuci muka dan pakai skincare. Lalu, apa sebenarnya penyebab jerawat di dahi yang sering diabaikan?

Viral di TikTok Cairan Infus Dipakai Buat Obati Jerawat, Dermatolog: Tidak Ada Gunanya

Sebenarnya, ada banyak faktor yang sering luput dari perhatian kita, tapi sebenarnya bisa menyebabkan jerawat. Yuk, kenali penyebabnya dan ketahui cara ampuh mengatasinya supaya kulit kembali mulus dan bebas jerawat!

Penyebab Jerawat di Dahi

5 Masalah Kulit yang Sering Dihadapi Orang yang Tinggal di Iklim Tropis Seperti Indonesia

1. Rambut yang Kotor atau Berminyak

Rambut yang jarang dicuci atau mudah berminyak bisa jadi sumber jerawat di dahi. Kotoran, minyak, dan sisa produk perawatan rambut yang menempel di helai rambut sering kali berpindah ke kulit wajah, terutama di area dahi yang bersentuhan langsung dengan rambut.

Retinol Senjata Ampuh Lawan Penuaan dan Jerawat, Begini Cara Pakainya yang Tepat

Cara Mengatasi: Rutinlah mencuci rambut, terutama jika kulit kepalamu cenderung berminyak. Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepalamu dan, bila perlu, hindari penggunaan produk rambut yang mengandung minyak berlebih. Usahakan gaya rambut yang tidak menempel langsung pada dahi, seperti mengikatnya atau menggunakan jepit agar poni tidak selalu menempel di kulit.

2. Produk Rambut yang Tidak Cocok

Produk seperti hairspray, dry shampoo, atau pomade sering kali mengandung bahan-bahan yang bisa menyumbat pori-pori atau mengiritasi kulit. Bahan-bahan seperti silikon atau minyak mineral dalam produk tersebut bisa menumpuk di kulit dahi, memicu komedo hingga jerawat.

Cara Mengatasi: Gunakan produk rambut dengan label hypoallergenic, yang cenderung lebih aman bagi kulit. Setelah mengaplikasikan produk, bersihkan area dahi menggunakan tisu atau lap lembut untuk menghapus residu produk rambut yang mungkin tertinggal. Hindari menyemprotkan hairspray atau produk lainnya terlalu dekat dengan wajah.

3. Kebiasaan Menyentuh Dahi

Kebiasaan menyentuh wajah, terutama dahi, sering kali tanpa disadari membawa banyak kuman dan bakteri dari tangan ke kulit wajah. Misalnya, ketika kita sedang berpikir, merasa gugup, atau sekadar mengusap keringat. Bakteri dari tangan bisa langsung memicu jerawat, terutama bila kulit sudah berminyak.

Cara Mengatasi: Biasakan untuk tidak menyentuh wajah atau dahi tanpa alasan jelas. Jika ingin mengusap keringat, gunakan tisu bersih atau kain yang bisa menyerap keringat tanpa merusak kulit. Cuci tangan secara rutin untuk menjaga kebersihan, terutama saat sedang berada di luar ruangan atau setelah memegang benda yang banyak disentuh orang lain.

4. Stres Berlebihan

Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang memicu kelenjar minyak bekerja lebih aktif. Akibatnya, produksi minyak di wajah meningkat, sehingga pori-pori lebih rentan tersumbat dan menyebabkan jerawat. Stres juga sering kali membuat kulit jadi lebih sensitif dan cepat meradang.

Cara Mengatasi: Cobalah untuk rutin melakukan aktivitas yang bisa mengurangi stres, seperti olahraga, meditasi, atau bahkan hobi yang kamu sukai. Tidur yang cukup juga membantu mengurangi stres secara alami. Selain itu, usahakan mengatur waktu agar tidak terburu-buru dalam beraktivitas, dan luangkan waktu sejenak untuk relaksasi agar hormon lebih stabil.

5. Pola Makan yang Kurang Sehat

Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, seperti makanan cepat saji, camilan manis, atau minuman bersoda, dapat memicu jerawat karena meningkatkan kadar gula darah dan produksi minyak di kulit. Makanan ini sering memicu peradangan dalam tubuh, yang pada akhirnya berujung pada munculnya jerawat.

Cara Mengatasi: Perbanyak makan buah dan sayur yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas yang memicu peradangan. Minum air putih minimal 8 gelas sehari agar kulit terhidrasi dengan baik. Kurangi makanan berminyak dan manis berlebih, dan pilih makanan kaya serat yang baik untuk pencernaan, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

6. Penggunaan Skincare yang Tidak Tepat

Skincare yang tidak cocok dengan jenis kulit bisa memperparah jerawat, apalagi jika produk tersebut mengandung bahan yang terlalu keras atau menyumbat pori. Misalnya, kulit berminyak yang menggunakan krim yang terlalu tebal bisa membuat pori-pori semakin tersumbat.

Cara Mengatasi: Pilih produk skincare yang sesuai dengan jenis kulitmu. Bagi kulit berminyak, gunakan produk berbahan dasar air yang ringan. Pastikan produk tersebut memiliki label non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori. Jangan lupa melakukan eksfoliasi seminggu sekali untuk membersihkan sel kulit mati dan mencegah pori tersumbat.

7. Kurang Menjaga Kebersihan Sarung Bantal

Sarung bantal yang jarang diganti adalah tempat berkumpulnya minyak, kotoran, dan sisa produk skincare yang tertinggal dari malam-malam sebelumnya. Saat tidur, wajah bersentuhan langsung dengan sarung bantal, sehingga kotoran di sarung bantal bisa berpindah ke kulit wajah dan menyebabkan jerawat.

Cara Mengatasi: Gantilah sarung bantal minimal seminggu sekali, terutama bila kamu memiliki kulit sensitif atau rentan berjerawat. Pilih bahan yang lembut seperti katun atau linen, yang tidak akan mengiritasi kulit. Pastikan juga mencuci bantal dan guling secara rutin untuk menjaga kebersihannya.

 

Cara Cepat Menghilangkan Jerawat di Dahi

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut adalah cara-cara untuk mempercepat penyembuhan jerawat di dahi agar kulit kembali mulus:

  1. Pakai Produk dengan Salicylic Acid: Kandungan ini mampu membersihkan pori-pori yang tersumbat dan meredakan peradangan jerawat. Gunakan toner atau serum yang mengandung salicylic acid untuk hasil lebih cepat.
  1. Tea Tree Oil untuk Jerawat Meradang: Oleskan tea tree oil dengan kapas pada jerawat yang meradang. Tea tree oil memiliki sifat antibakteri yang membantu mempercepat penyembuhan, tetapi pastikan hanya sedikit agar tidak mengiritasi kulit.
  1. Kompres dengan Air Hangat: Kompres hangat membantu membuka pori-pori dan melancarkan aliran darah di area dahi, membantu mengurangi peradangan. Lakukan kompres selama 5-10 menit setiap malam sebelum tidur.
  1. Gunakan Masker Alami seperti Madu atau Lidah Buaya: Madu mengandung antibakteri, sedangkan lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi. Aplikasikan madu atau gel lidah buaya pada dahi dan diamkan 15-20 menit sebelum dibilas.
  1. Eksfoliasi Rutin: Eksfoliasi bisa membantu mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Namun, pastikan eksfoliasi dilakukan secara lembut dan lakukan 1-2 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
  1. Pakai Sunscreen Setiap Hari: Sinar matahari bisa memperparah jerawat dan menyebabkan bekas hitam. Sunscreen dengan SPF minimal 30 adalah wajib setiap kali keluar rumah, bahkan saat mendung.
  1. Konsultasikan ke Dokter Kulit bila Perlu: Jika jerawat tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan yang lebih profesional, seperti penggunaan retinoid atau perawatan laser yang dapat mengatasi jerawat membandel.

 

Jerawat di dahi memang sering kali disebabkan oleh hal-hal yang tampaknya sepele, seperti kebersihan rambut atau pola makan. Namun, dengan memperbaiki kebiasaan harian dan menjaga kebersihan, jerawat di dahi bisa diatasi. Mulailah rutin merawat kebersihan wajah dan hindari faktor-faktor yang bisa memicu jerawat.

Siap tampil bebas jerawat? Yuk, bagikan tips ini dengan teman-temanmu supaya mereka juga tahu cara efektif mengatasi jerawat di dahi!

 

Ilustrasi hamil/ibu hamil.

Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Pakai Skincare Kok, Tapi Ini Syaratnya

Dokter spesialis kandungan, Dr. Beeleonie, BMedSc, Sp.OG - KFER, mengungkap ibu hamil dan menyusui sebenarnya diperbolehkan menggunakan skincare, namun pilih yang aman.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2024