Waspada! Gaya Hidup Sehari-hari Anda Bisa Jadi Pemicu Stroke di Usia Muda!

Stroke
Sumber :
  • Times of India

Jakarta, VIVA – Stroke adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan gejala gangguan saraf yang muncul secara tiba-tiba, baik secara sebagian maupun menyeluruh. Gejala ini dapat memburuk dalam waktu kurang dari 24 jam dan berpotensi menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain yang jelas, selain berkaitan dengan pembuluh darah.

Sering kali, masyarakat beranggapan bahwa stroke hanya menyerang orang tua. Namun, fakta menunjukkan bahwa kini banyak orang muda juga mengalami stroke. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Menurut dr. Sahat Aritonang, Sp. N., M. Si. Med.,FINS spesialis neurologi, pola hidup yang tidak teratur menjadi salah satu faktor utama yang membuat usia muda rentan terkena stroke.

Ilustrasi stroke.

Photo :
  • Freewallpaper

“Usia muda kini rentan mengalami stroke karena gaya hidup yang berantakan. Kebiasaan malas bergerak, mengonsumsi junk food, nah ini yang jadi pemicu hipertensi, kolesterol, dan obesitas, yang berujung risiko stroke,” jelas dr. Sahat dalam wawancara eksklusif melalui Zoom pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Selain pola makan, stres berkepanjangan juga turut berkontribusi.

Lingkungan kerja yang tidak sehat dan persoalan dalam keluarga dapat menyebabkan tekanan darah naik.

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

“Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan akhirnya berujung pada stroke,” tambah dr. Sahat.

Kaget! 30 Persen Pekerja Keuangan Indonesia Stres Berat, Apa Penyebabnya?

Sangat disayangkan jika pada usia muda sudah mengalami stroke, karena risiko ini dapat berkelanjutan jika faktor-faktor pemicu tidak diperhatikan.

Oleh karena itu, pencegahan sangat penting untuk menghindari kondisi tersebut, mulai dari menerapkan pola makan yang sehat dan tetap aktif, meskipun bekerja dari rumah (work from home).

LPKR Cetak Laba Bersih Rp 18,7 Triliun di Kuartal III-2024, Begini Kontribusi Segmen Gaya Hidup

“Banyak hal yang dapat diperhatikan untuk mencegah stroke. Bergerak lebih aktif, seperti melakukan olahraga ringan di rumah, dapat mengurangi risiko hingga 25%. Selain itu, menjaga pola makan yang baik dan memastikan tidur yang cukup dan teratur juga sangat penting,” tambah dr. Sahat.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko stroke di usia muda.

Selain itu, diseimbangkan dengan aktivitas fisik seperti olahraga yang tidak hanya bermanfaat untuk tubuh, tetapi juga efektif merilekskan pikiran dan mengurangi stres akibat tekanan pekerjaan. 

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja, begadang

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja. 

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024