Heboh Temuan Residu Berbahaya Anggur Shine Muscat di Thailand, Waspada Efek Bahayanya!

Ilustrasi buah anggur.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Beberapa bulan belakangan ini anggur shine muscat tengah populer di kalangan masyarakat tanah air. Buah berwarna hijau ini memiliki tekstur chruncy, rasa yang manis membuat buah ini begitu digandrungi.

Cek Sebelum Beli! 5 Tanda Anggur Muscat yang Tidak Aman Dikonsumsi

Namun sayangnya, awal pekan ini publik tengah dihebohkan dengan hasil lab anggur muscat impor di Thailand. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap 24 sampel anggur Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya, ditemukan 23 di antaranya diketahui mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.

Demikian hasil laporan yang dirilis Thai-PAN (Pesticide Alert Network) bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue, Yayasan Konsumen Thailand dan BPOM Thailand pada Kamis pekan lalu.

Anggur Muscat: Mengenal Jenis Anggur Asal Jepang yang Lagi Viral

Dari 24 sampel hanya ada 9 sampel yang diketahui berasal dari China. Dari 24 sampel diketahui satu sempel mengandung klorpififos, bahan kimia berbahaya (tipe 4) yang dilarang. 22 dari 24 sampel lainnya diketahui mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas standar.

Anggur Shine Muscat

Photo :
  • instagram
Bapanas Jamin Anggur Muscat di Indonesia Aman Dikonsumsi

Sebanyak 50 jenis residu toksik ditemukan. Di antaranya, 26 merupakan bahan kimia berbahaya Tipe 3, dan 2 merupakan bahan kimia Tipe 4 yang dilarang di Thailand (Klorpirifos dan Endrin aldehida). Selain itu, 22 bahan kimia tidak tercantum dalam peraturan zat berbahaya Thailand, termasuk Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, Spirotetramat, dan lainnya. 

Dari laporan itu juga diketahui, 7 dari 50 zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik (mencakup 74%), yang berpotensi bertahan dalam jaringan anggur, sehingga sulit dibersihkan.

Lantas apa bahaya dari residu kimia tersebut pada tubuh?

Melansir laman Only My Health, pestisda sendiri digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangga, kuman, dan hewan kimia. Sisa bahan kimia atau residu dari pestisida biasanya masih menempel lantaran tidak mudah dihilangkan dengan menggunakan air biasa. 

Ada banyak bahaya kesehatan yang terkait dengan penggunaan pestisida. Sayuran, dan buah-buahan yang terkandung residu pestisida sendiri diketahui dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan jika dikonsumsi. 
Beberapa laporan menunjukkan bahwa tingginya kadar pestisida dalam makanan dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, penyakit ginjal dan paru-paru. 

Sementara itu, pada anak-anak yang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung residu pestisida akan rentan terhadap infeksi dan penyakit. Paparan terhadap residu kimia yang tinggi ini dapat menyebabkan kanker pada masa kanak-kanak, masalah kesehatan mental seperti autisme, dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. 

Jika seorang wanita hamil memakan buah yang mengandung residu pestisida, janinnya mungkin akan terkena dampaknya dan ibu juga memiliki risiko komplikasi saat kelahiran. Beberapa risiko kesehatan lain yang terkait dengan bahan kimia berbahaya ini termasuk mual, diare, kram perut, pusing, dan kecemasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya