Heboh! Thailand Temukan Anggur Muscat Impor Mengandung Residu Kimia Berbahaya
- Pixabay
Jakarta, VIVA –Pengguna media sosial di tanah air tengah dihebohkan dengan pemberitaan mengenai hasil lab terhadap anggur muscat impor di Thailand. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap 24 sampel anggur Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya, ditemukan 23 di antaranya diketahui mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.
Demikian hasil laporan yang dirilis Thai-PAN (Pesticide Alert Network) bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue, Yayasan Konsumen Thailand dan BPOM Thailand pada Kamis pekan lalu.
Melansir laman The Nation Thailand 24 sampel anggur shine muscat ini diambil dari 15 lokasi penjualan yang berbeda di Bangkok dan sekitarnya pada tanggal 2-3 Oktober seharga 100-699 bath per kilogram atau Rp46.514 hingga Rp325 ribu-an.
Sampel-sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium BVAQ, yang terakreditasi berdasarkan ISO 17025, untuk menganalisis residu pestisida. Dari hasil pengujian tersebut ditemukan sebagai berikut:
Impor China
Dari 24 sampel, hanya ada 9 sampel yang diketahui asal negara pengimpornya yakni China. Sementara sisanya tidak diketahui berasal darimana.
Mengandung Klorpirifos
Satu sampel mengandung Klorpirifos, bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Sebanyak 22 sampel lainnya mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas standar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg).
Mengandung Toksik
Sebanyak 50 jenis residu toksik ditemukan. Di antaranya, 26 merupakan bahan kimia berbahaya Tipe 3, dan 2 merupakan bahan kimia Tipe 4 yang dilarang di Thailand (Klorpirifos dan Endrin aldehida). Selain itu, 22 bahan kimia tidak tercantum dalam peraturan zat berbahaya Thailand, termasuk Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, Spirotetramat, dan lainnya.
Zat Beracun
7 dari 50 zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik (mencakup 74%), yang berpotensi bertahan dalam jaringan anggur, sehingga sulit dibersihkan.
Residu Beracun
Setiap sampel anggur Shine Muscat mengandung antara 7 hingga 18 jenis residu beracun, dan 23 dari 24 sampel melebihi batas hukum untuk 1 hingga 6 jenis bahan kimia beracun.
Sementara itu, ramainya kabar mengenai temuan hasil uji lab terhadap anggur muscat di Thailand juga mendapat perhatian serius dari pemerintah Malaysia. Akhir pekan lalu, Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan (KPKM) Malaysia juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan masuknya anggur Shine Muscat impor yang masuk ke Malaysia.
Menteri KPKM, Datuk Seri Mohamad pada Sabtu 26 Oktober 2024 kemarin mengatakan penelitian dan inspeksi akan dilakukan oleh lembaga terkait seperti Departemen Layananan Karantina dan Inspeksi Malaysia dan Divisi Keamanan Hayati Departemen Pertanian Malaysia.
Ia menegaskan, KPKM akan mengkaji seluruh aspek melalui pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan oleh instansi terkait, serta melakukan pemantauan secara terus-menerus.
"Sejauh ini KPKM belum menerima pengaduan terkait anggur yang mengandung residu kimia berlebihan," ujarnya dikutip dari laman MalayMail.
Mohamad Sabu memastikan KPKM akan segera menindaklanjuti apabila ada pengaduan atau insiden yang terjadi.