Analisa Kandungan Protein pada Sampel Makanan Kini Lebih Mudah

Ilustrasi laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

Jakarta, VIVA – Laboratorium pengujian kini bisa bekerja dengan lebih mudah. N-Realyzer, sebuah instrumen laboratorium yang digunakan untuk menganalisa kandungan nitrogen atau protein pada suatu sampel, telah diluncurkan.

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Sebar 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

Dr. Lukas Brieger, International Customer & Application Support C.Gerhardt GmbH, menjelaskan, sampel yang diuji tidak hanya terbatas pada kandungan protein pada bahan pangan maupun pakan, tetapi juga kandungan nitrogen pada sampel lingkungan. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

“Alat ini menawarkan metode yang modern, hemat biaya, waktu dan tentunya ramah dari limbah bahan-bahan kimia yang umum ditemui di laboratorium pengujian,” ujar Dr Lukas saat peluncuran alat tersebut sekaligus 10th Anniversary Gerhardt Indonesia di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Kamis 24 Oktober 2024.

Putri Zulhas Minta Kader PAN Solid Dukung Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan

N-Realyzer menggunakan metode Dumas, di mana sampel dibakar (combustion) hingga suhu 900 derajat Celcius dengan bantuan gas oksigen. Proses pembakaran ini menyebabkan penguraian gas karbon dioksida, nitrogen dan uap air. 

PBB Tunjuk Alumni IPB Yurdi Yasmi Jadi Direktur FAO

“Gas-gas tersebut kemudian dilewatkan melalui kolom khusus, dengan detektor konduktivitas termal pada ujung kolom. Sinyal terukur dari detektor konduktivitas termal untuk sampel yang tidak diketahui kemudian dapat diubah menjadi kandungan nitrogen,” jelasnya.

Menurut Dr Lukas, metode Dumas memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan dan fully automated dalam pengoperasiannya. Metode ini telah dikembangkan menjadi metode yang jauh lebih cepat dibandingkan metode Kjeldahl, dengan hanya memerlukan waktu 5 menit untuk setiap pengukuran, dibandingkan metode Kjeldahl yang membutuhkan waktu satu jam atau lebih hingga nilai kandungan nitrogen atau protein keluar. 

“N-Realyzer juga tidak menggunakan bahan kimia atau katalis beracun, yang tentunya membuat pengguna laboratorium lebih aman dari efek terpapar bahan-bahan kimia untuk jangka waktu yang lama,” pungkas Dr Lukas.

Peneliti South East Asia Food and Agricultural Science and Technologi (SEAFAST) Center IPB, Prof. Dr.Didah Nur Faridah, STP, MSi., setuju bahwa dengan adanya alat ini menjadi kemajuan bagi lembaga penelitian.

“Dengan perkembangan teknologi dari C.Gerhardt ini menjadi suatu kemajuan yang tidak hanya dirasakan oleh para pelaku industri makanan, pakan, dan lingkungan, namun juga bagi para akademisi dan lembaga pemerintahan,” pungkasnya.

N-Realyzer sendiri merupakan inovasi dari C.Gerhardt GmbH, yang diluncurkan oleh PT Gerhardt Global Indonesia.

“PT Gerhardt Global Indonesia memasarkan produk unggulan khususnya pengujian proksimat untuk analisis protein, lemak dan serat. Dari tahun ke tahun, kami selalu senantiasa menghadirkan inovasi-inovasi produk demi meningkatkan performa dan kualitas hasil pengujian serta keamanan di laboratorium,” kata General Manager PT Gerhardt Global Indonesia, Kharisma Hidayat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya