Kenali Bahaya Minuman Tinggi Kadar Gula, 5 Siasat Ini Bisa Diterapkan pada Anak

Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.
Sumber :
  • Pixabay/ PDPics

Jakarta, VIVA –  Di Indonesia, minuman manis dengan kadar gula tinggi seperti soda, minuman kemasan, dan teh manis menjadi pilihan populer di kalangan anak-anak. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa konsumsi berlebihan dari minuman ini dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Kurangnya pemahaman tentang dampak jangka panjang dari konsumsi gula berlebih menyebabkan anak-anak rentan terhadap masalah kesehatan.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

Mengabaikan masalah ini bisa berakibat fatal. Konsumsi minuman tinggi gula dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan zat besi yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan fisik mereka. 

Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika anak kekurangan zat besi, mereka berisiko tinggi mengalami anemia, yang dapat mengakibatkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kemampuan belajar. 

Penelitian Fokus Kesehatan Indonesia: Anemia dan Gizi Buruk Mengancam Masa Depan Pendidikan Anak

Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada anak-anak mencapai 26,6 persen, sebuah angka yang menunjukkan bahwa banyak anak mengalami masalah kesehatan yang serius akibat kekurangan gizi. Jika masalah ini tidak ditangani, potensi akademik dan perkembangan anak dapat terhambat, serta kualitas hidup mereka di masa depan bisa terpengaruh.

Forum Kesehatan Indonesia (FKI) bersama dengan Prof Dr. dr. Nila F Moeloek, SpM(K) - Direktur Eksekutif FKI, menyampaikan bahwa, "Anak yang mengalami anemia memiliki rata-rata asupan protein yang lebih rendah dan asupan lemak yang lebih tinggi."

Orang Tua Wajib Tahu: Ciri-ciri Anemia pada Anak yang Sering Terlewatkan

Artinya, lanjut Prof Nila,  anak yang tidak cukup asupan protein (terutama protein hewani) terbukti mengalami anemia. Sehingga temuan ini membuktikan rekomendasi asupan protein (terutama protein hewani) efektif mencegah anemia. 

"Penting untuk memastikan asupan makanan kaya zat besi agar mencegah anemia di usia anak-anak (tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui)," kata Prof Nila lagi.

Untuk melindungi kesehatan anak-anak, sangat penting bagi orang tua untuk lebih cermat dalam memilih minuman yang mereka konsumsi. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi konsumsi minuman kadar gula tinggi dan meningkatkan asupan zat besi anak:

Edukasi tentang Gizi

Ajarkan anak-anak tentang pentingnya gizi seimbang dan risiko dari minuman tinggi gula. Libatkan mereka dalam memilih makanan dan minuman yang sehat.

Pilih Alternatif Sehat

Gantilah minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat seperti air putih, infused water, atau jus buah alami tanpa tambahan gula. Ini tidak hanya mengurangi asupan gula, tetapi juga meningkatkan asupan nutrisi.

Baca Label Nutrisi

Ajari anak untuk memeriksa label nutrisi pada kemasan minuman. Pilihlah minuman dengan kadar gula rendah dan pastikan mengandung zat besi yang cukup.

Buat Minuman Sendiri

Libatkan anak dalam pembuatan minuman sehat di rumah, seperti smoothies dengan buah-buahan segar dan sayuran. Ini bisa menjadi cara menyenangkan untuk menikmati minuman yang sehat.

Konsultasi dengan Ahli Gizi

Jika khawatir tentang asupan gizi anak, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Mereka dapat memberikan panduan yang tepat tentang kebutuhan gizi anak.

Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya minuman kadar gula tinggi dan memberikan pilihan yang lebih sehat, kita bisa melindungi anak-anak dari risiko kekurangan zat besi dan masalah kesehatan lainnya. Memilih untuk tidak mengonsumsi minuman manis tidak hanya membantu kesehatan fisik anak, tetapi juga mendukung perkembangan kognitif mereka, sehingga mereka dapat belajar dan tumbuh dengan optimal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya