Kasus Diabetes Anak Melonjak, Dokter Ungkap Jajanan Ini Bisa Jadi Sebab Obesitas Hingga Gagal Ginjal

Ilustrasi gambar anak yang sedang mengkonsumsi makanan cepat saji
Sumber :
  • vstory

Jakarta, VIVA – Berbagai jajanan pangan olahan seperti snack dan aneka minuman manis menjadi produk yang umum dikonsumsi oleh anak-anak saat ini. Gaya konsumsi tersebut dinilai dapat menjadi penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) pada anak seperti obesitas hingga gagal ginjal.

UNRWA: Gaza Telah Menjadi Kuburan bagi Anak-anak Palestina

Dokter spesialis anak, dr. William Cheng, Sp.A, mengatakan produk jajanan yang juga dikategorikan sebagai ultra processed food harus dikontrol agar tidak dikonsumsi berlebih oleh anak. Sebab, produk tersebut mengandung kalori serta lemak yang tinggi. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Di makanan ultra processed food itu tinggi kalori dan tinggi lemak. Biasanya proteinnya rendah,” kata dr. William, dalam keterangannya, dikutip Selasa 22 Oktober 2024. 

5 Buah untuk Diabetes yang Aman dan Enak Dikonsumsi

Ilustrasi anak makan manis

Photo :
  • Times of India

Menurutnya, anak di masa pertumbuhan harus mendapat asupan yang lebih bergizi. Baik makronutrien dan mikronutrien harus secara bersamaan dipenuhi agar tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.

6 Snack Rendah Kalori di Minimarket yang Bikin Diet Tetap Terjaga

“Harus mengandung makro dan mikronutrien yang lengkap ya. Makro itu zat besi yang besar. Ada tiga, karbohidrat, lemak dan protein. Mikro ada vitamin dan mineral, jadi harusnya lengkap,” ucap dr. William.

Dia menyebut salah satu PTM yang semakin bertambah adalah diabetes. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen dalam rentang waktu antara 2010 hingga 2023.

Sementara diabetes tipe 2 yang umumnya berkaitan dengan gaya hidup juga meningkat. Hal itu mengonfirmasi adanya faktor lingkungan yang menyebabkan peningkatan diabetes pada anak. 

“Artinya ada faktor lingkungan di situ,” ujar dr. William.

Oleh karena itu, dia pun menyebut perlu ada regulasi dan pengawasan yang lebih dari pemerintah. Salah satu hal yang perlu diterapkan adalah keterangan di label kemasan untuk mengindikasikan tingkat gizi pada produk tersebut.

“Sebaiknya harus diregulasi juga (labeling produk), kita bicara di sini gula dan garam. Di negara lain ada label, ada grading, jadi orang sudah tahu. Sayangnya Indonesia belum,” tutur dr. William. 

Selaras dengan dr. William, Pengamat Kebijakan Publik, Muhammad Gumarang menilai perlu adanya regulasi untuk jajanan. Sebab, saat ini tidak ada regulasi yang dapat mengontrol konsumsi jajanan tersebut.

“Saya rasa perlu ada regulasi yang ketat untuk mengawasi jajanan ini. Sekarang ini tidak ada regulasi yang mengatur,” ungkap Gumarang.

Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa, 2 April 2024.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Sedikitnya 270 anak Palestina ditahan di penjara-penjara Israel dengan kondisi yang memprihatinkan, menurut data Komisi Urusan Tahanan Palestina pada Rabu.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024