Fakta Mengejutkan! Steroid Bukan Hanya Bikin Badan Besar, Tapi Juga...
- Freepik
Jakarta, VIVA – Kasus penyalahgunaan obat penambah berat badan oleh pengasuh bayi berinisial N kepada baby E, terdapat kandungan steroid di dalamnya, menuai perhatian publik. Kisah ini diungkapkan oleh sang ibu, Linggra, yang merasa geram atas tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Penyalahgunaan steroid, yang merupakan golongan obat keras, tanpa pengawasan dokter dan dosis yang tepat ini menjadi pelajaran penting bagi para orang tua untuk lebih waspada.
Dokter Spesialis Anak dengan Subspesialis Endokrinologi Anak, Dr. Agustini Utari, Sp.A(K) dan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) periode 2024-2027, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam pertemuan online yang berlangsung pada Kamis, 17 Oktober 2024, memberikan penjelasan mengenai penggunaan steroid dalam dunia medis.
Menurut dr. Agustini, yang akrab disapa dr. Titut, steroid merupakan obat yang umum digunakan dalam dunia medis untuk mengurangi peradangan (anti-inflamasi) dan sebagai pengganti hormon pada anak-anak yang tidak bisa memproduksi hormon kortisol secara alami.
"Steroid sering digunakan sebagai anti-inflamasi dan juga untuk menggantikan hormon pada kondisi anak yang tidak menghasilkan hormon kortisol," jelas dr. Titut.
Steroid meniru kerja hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon kortisol ini penting untuk menjaga kadar gula darah, mengatur tekanan darah, serta melawan infeksi dalam tubuh.
"Kandungan steroid serupa dengan hormon kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal, yang berperan dalam mempertahankan gula darah, mengatur tekanan darah, dan membantu tubuh mengatasi infeksi," terang dr. Titut.
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan steroid dalam dunia medis harus dilakukan dengan dosis yang tepat dan di bawah pengawasan dokter. Pengobatan dengan steroid biasanya diberikan kepada anak yang tidak memiliki hormon kortisol sejak lahir, atau pada kondisi medis tertentu.
"Dalam medis, steroid digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti anak yang kekurangan hormon kortisol sejak lahir, reaksi alergi yang parah, peradangan, penyakit autoimun, dan untuk mencegah penolakan jaringan pada pasien yang menjalani transplantasi organ," ungkap Dr. Titut.
Setiap obat memiliki kegunaannya masing-masing, namun penggunaannya harus sesuai dengan anjuran medis. Penyalahgunaan obat, terutama tanpa pengawasan dari tenaga profesional seperti dokter atau tenaga kesehatan lainnya, bisa berakibat fatal. Steroid, misalnya, jika digunakan dengan benar dapat menyelamatkan nyawa, tetapi jika disalahgunakan justru dapat mengancam kehidupan.