Jantung Koroner Serang Usia di Bawah 35 Tahun, Skrining Tiga Penyakit Kronis Ini Disarankan

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay

Palembang, VIVA – Penyakit jantung tidak hanya menjadi ancaman bagi kelompok usia lanjut, tetapi juga dapat menyerang kelompok usia muda. 

Fakta dan Mitos Penyakit Jantung, Benarkah Bisa Sembuh dengan Minum Vitamin?

Berdasarkan laporan BPJS Kesehatan, biaya perawatan penyakit jantung di Indonesia pada 2023 mencapai Rp17,62 triliun dengan 20.037.280 kasus. Sementara itu, Data Indonesia Family Life Survey menyebutkan hampir 27 persen kasus jantung koroner terjadi pada usia di bawah 35 tahun. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Direktur RS Charitas Hospital KM 7 (RS Myria) dr. Wanto, M.Kes menjelaskan bahwa tren peningkatan kasus penyakit jantung di kelompok usia muda dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, mulai dari kurangnya aktivitas fisik hingga pola makan yang buruk. 

Lakukan Pola Hidup Sehat Ini untuk Mencegah Stroke di Usia Muda

“Adapun prevalensi penyakit jantung di provinsi Sumatera Selatan cukup tinggi, dengan sekitar 45-50 persen kasus disebabkan oleh komplikasi diabetes, hipertensi, dan gaya hidup yang tidak sehat,” ujar dr Wanto di sela acara Cek Segitiga di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari keterangannya, Rabu 9 Oktober 2024.

"Pasien sering datang dalam kondisi kritis karena tidak menyadari pentingnya pola hidup sehat. Penyakit jantung bisa menyerang kapan saja, bahkan pada usia muda. Skrining dini adalah kunci untuk mencegah kematian mendadak akibat serangan jantung," imbuhnya.

5 Latihan Ini Ampuh Bakar Lemak Perut dalam Seminggu

Senada, dr. Ripka Renaldi, M.M., MARS, Wakil Direktur Medis & Penunjang Medis RS Charitas Hospital KM 7, menyatakan bahwa pasien jantung harus rutin memeriksa kondisi kesehatannya untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. 

Ia juga menyoroti pentingnya mengidentifikasi risiko penyakit kronis lainnya seperti hipertensi dan diabetes yang bisa memperparah kondisi jantung. 

"Skrining secara keseluruhan, termasuk kolesterol, sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut," ungkapnya.

Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Hery Sutanto, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama di kalangan anak muda, akan ancaman penyakit ini.

"Sejalan dengan program pemerintah untuk mengutamakan upaya promotif dan preventif, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat salah satunya melalui skrining kesehatan. Hal ini sesuai dengan landasan Expertise for The Promotion of Health," ujar V Hery

Untuk mendukung upaya preventif, acara 'Cek Segitiga' digelar dengan rangkaian skrining gratis di berbagai kota. Acara ini melibatkan pemeriksaan untuk tiga penyakit kronis yaitu hipertensi, kolesterol, dan diabetes. 

Selain skrining kesehatan, acara ini juga menyertakan konsultasi dokter, edukasi dari apoteker, dan olahraga interaktif. Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan kesehatan preventif, serta sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-55 Dexa Medica.

“Dengan langkah-langkah preventif dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, harapannya adalah angka prevalensi penyakit jantung di kalangan usia muda dapat ditekan, dan beban pembiayaan kesehatan dapat berkurang secara signifikan,” tutup  V Hery Sutanto.

Ilustrasi garam.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Konsumsi garam berlebih dapat berisiko pada sejumlah penyakit, di antaranya hipertensi, gangguan ginjal, kanker, gangguan fungsi otak, osteoporosis, dan masih banyak lagi

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024