Hati-Hati Sering Masukkan Tangan ke Organ Intim Pasangan Bisa Picu Hal Fatal, Apa Itu?

ilustrasi hubungan seks
Sumber :
  • dailystar

Jakarta, VIVA – Human Papilomavirus (HPV) adalah jenis virus DNA yang dapat memicu masalah pada kulit kelamin. Beberapa masalah penyakit kulit kelamin ini meliputi kutil kelamin hingga penyakit kencing nanah atau disebut gonore.

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Infeksi akibat HPV ini dapat menulai melalui kontak langsung, namun ternyata spesialis kulit dan kelamin. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dokter Dewi Inong Inara, Sp.KK, FINSDV, FAADV mengungkap bahwa memasukkan tangan ke organ intim wanita juga bisa menyebabkan terjadinya penularan HPV.

Virus RSV Masih Mengintai

“Banyak anak muda tanya 'dokter gimana pacar aku suka masukin jarinya ke vagina ku' bisa di situ kena. Bisa dong kan di sini ada HPV di tangan. Makanya enggak boleh masuk,” ungkap dr. Dewi Inong Inara, dikutip dari tayangan YouTube dr. Richard Lee.

Ilustrasi hubungan inses

Photo :
  • Freepik/ijab
Angka Kasus HIV/AIDS di Indonesia Tinggi, Kapan Seseorang Perlu Tes HIV?

Dijelaskan oleh dr. Inong bahwa penularan virus HPV yang juga menjadi penyebab masalah kanker serviks pada wanita terjadi bukan hanya lantaran hubungan kelamin dengan kelamin saja.

Beberapa penyebab lainnya termasuk melalui oral seks hingga memasukkan tangan ke organ intim wanita juga bisa menyebabkan masalah tersebut.

“Itu bisa terjadi bukan hanya kelamin sama kelamin. Kelamin pakai dubur itu nomor 1 ya penyebabnya di Indonesia. Kedua kelamin sama kelamin laki sama perempuan, Nomor tiga pakai mulut, oral. Di mulut bukan hanya HPV bisa 23 macam, bukan hanya HPV, gonore juga bisa, jadi kayak sariawan macam-macam,” sambungnya.

dr. Inong juga menegaskan bahwa penularan masalah infeksi menular seksual tidak bisa terjadi melalui toilet atau wc. Melainkan dengan hal seperti yang disebutkan di atas.

Ilustrasi berhubungan intim.

Photo :
  • Freepik

“Kalau enggak pernah ngelakuin enggak, enggak ada ya (penularan) lewat wc yah. Tidak ada penularan IMS dan HIV lewat wc,” sambung dia.

Tak hanya itu saja, dr. Inong juga menyinggung tentang penularan masalah infeksi menular seksual dengan penggunaan kondom.

Dijelaskannya bahwa kondom sendiri tidak dapat melindungi seseorang terpapar dari infeksi menular seksual.

Dia menyebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu profesor di Havard kondom hanya bisa memberikan perlindungan dari IMS sebanyak 26 persen.

“Penyebabnya seksual tanpa kondom? salah, pakai kondom bisa ketularan. Kondom itu, buka deh CDC kondom only reduce, cuman mengurangi. Penelitian Prof, Man di Havard dia bilang perlindungannya hanya 26 persen karena kondom dibikin untuk KB, keberhasilannya juga cuman 80 persen tidak 100 persen,” jelas dokter Inong.

“Jadi kondom hanya seperti menjaring ikan kakap. Sperma sebesar ikan kakap, tapi virus sama bakteri dan mikroorganisme yang jahat-jahat tadi 23 macam sebesar ikan teri. Pencegahan HIV/AIDS hanya 26 persen. Bukan hanya HIV/AIDS tapi 23 macam,” sambungnya. 

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, mengatakan bahwa sebanyak 44.000 narapidana, atau napi, diusulkan mendapat amnesti, atau pengampunan, dari Presiden Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024