Diyakini Bisa Atasi Berbagai Penyakit, BPOM Sebut Pengobatan Stem Cell Penting Diaplikasikan
- Pixabay/ PublicDomainPictures
Jakarta, VIVA – Terapi stem cell atau sel punca diyakini dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam mengatasi berbagai penyakit. Stem cell bisa berkembang menjadi beberapa jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.
Fungsi dasarnya punya banyak manfaat, termasuk sebagai sistem perbaikan tubuh dengan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Selain itu, stem cell juga bisa diaplikasikan sebagai langkah preventif untuk antiaging, diabetes, alzheimer, hingga osteoporosis. Kecanggihan metode stem cell juga mulai mengarah pada terapi gen yang cakupannya lebih luas lagi.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengatakan, pengobatan berbasis stem cell sangat penting untuk diaplikasikan.
“Sangat penting bahwa kita telah meletakkan fondasi utama bagi pengembangan pengobatan berbasis sel punca berkualitas tinggi,” ujar Taruna dalam keterangannya, dikutip Rabu 2 Oktober 2024.
Fasilitas produksi stem cell sendiri sudah ada di Indonesia. Taruna Ikrar pun baru-baru ini melakukan kunjungan ke fasilitas produksi stem cell Kalbe di Kalbe Business Innovation Center, Jakarta Timur dan PT Kalbio Global Medika, Cikarang.
“Kunjungan Badan POM hari ini merupakan momen yang sangat penting dan memberi semangat untuk terus maju menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat. Kami berharap melalui pertemuan ini, terus dapat berbagi informasi, berdiskusi, serta meningkatkan sinergi antara pihak industri dan regulator,” ujar Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius.
Fasilitas produksi stem cell Kalbe sendiri telah mendapatkan sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM, terkait sarana pengolahan stem cell milik anak usaha Kalbe, PT Bifarma Adiluhung, atau biasa disebut Regenic di tahun 2014. Sarana pengolahan stem cell ini menjadi sarana pengolahan stem cell pertama yang mendapatkan sertifikasi CPOB.
“Kami terus berkolaborasi dengan Direktorat Pengawasan Produksi Obat BPOM, termasuk ketika melakukan pemindahan site pengolahan sel punca dari site Pulomas ke lokasi di Kalbe Business Innovation Center tahun 2021. Di tahun yang sama, kami juga mendapatkan Persetujuan Penilaian Obat Pengembangan Baru UCMSC & Secretome,” pungkasnya.
Selain itu, Kepala Badan POM juga melakukan fasilitas produksi Kalbe yang berfokus pada inovasi produk obat biologi, yaitu Kalbio Global Medika. Fasilitas produksi yang diresmikan oleh Presiden Jokowi tahun 2018 ini juga telah mendapatkan sertifikasi CPOB oleh BPOM.
“Fasilitas produksi ini merupakan salah satu dari sekitar 20 fasiitas produksi atau pabrik yang dimiliki oleh Kalbe. Kami memiliki empat lini usaha, yaitu lini usaha obat resep atau pharmaceutical, produk nutrisi, produk kesehatan dan yang keempat lini usaha distribusi, logistik dan alat kesehatan,” tutur Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan.
“Kalbe sangat merasakan pentingnya peran BPOM sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam memastikan keamanan, khasiat, dan mutu dari setiap produk yang beredar di masyarakat. Kami rasa sinergi yang kuat antara BPOM dengan industri kesehatan akan menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan kita bersama dalam menghadirkan solusi kesehatan terbaik bagi masyarakat,” tutup Vidjongtius.