Pasca Gempa Bumi di Bandung, IDI Siaga Waspadai Munculnya Sejumlah Penyakit Ini

Gempa bumi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • Ist

Kabupaten Bandung, VIVA – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M4,9 mengguncang wilayah Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 18 September 2024. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Kemensos Tegaskan Tak Ada Lagi Korban Gempa Bandung Konsumsi Singkong di Pengungsian

Data dari BMKG menunjukkan bahwa hingga Kamis, 19 September 2024 masih terdapat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3.1 dan tidak berpotensi tsunami. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dampak gempabumi ini dirasakan di sejumlah wilayah di Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Beendah, Garut, serta Cileunyi, dimana banyak bangunan rusak dan ada juga yang rubuh.

Bantuan Kemensos untuk Korban Gempa Morotai Sudah Tiba di Lokasi

Bukan hanya memberikan dampak buruk bagi lingkungan, gempa bumi ini juga menimbulkan sejumlah penyakit yang dirasakan oleh sejumlah pengungsi di beberapa titik terdampak gempa.

Korban luka-luka akibat gempa Kabupaten Bandung

Photo :
  • Ist
Kemensos Salurkan Bantuan Tahap Kedua untuk Korban Gempa di Garut

Jenis penyakit yang muncul pasca becana gempa bumi di Kabupaten Bandung saat ini antara lain, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Alergi, Hipertensi, Myalgia, dan Kecemasan / Anxiety.

Tim lapangan IDI juga menemukan bahwa di Desa Cihawuk terdapat 2 anak mengalami trauma pasca bencana yang membutuhkan konseling.

Hal ini masih dalam pengawasan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan keliling.

"Hingga saat ini, para tenaga medis dokter dari IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI Wilayah Jawa Barat yang didampingi oleh paramedis dan perawat masih melakukan mobile clinic (pemeriksaan kesehatan keliling) di wilayah terdampak,” kata kata Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, Dr M. Luthfi, SpPD-KHOM, FINASIM, MMRS, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat 20 September 2024.

Tangkapan layar- video warga keluar rumah yang rusak akibat gempa di Bandung.

Photo :
  • ANTARA/HO-BNPB

“Selain itu, koordinasi terus dilakukan antara IDI Wilayah Jawa Barat, IDI Cabang Kabupaten Bandung, IDI Cabang Garut dan sekitarnya, serta Tim Tanggap Bencana dan Dinas Kesehatan setempat," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengapresiasi kesigapan IDI Cabang Kabupaten Bandung dan IDI cabang sekitar di Jawa Barat beserta IDI Wilayah Jawa Barat dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung.

Dr Adib juga menghimbau kepada IDI cabang seluruh indonesia untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terkait dengan potensi bencana dan membangun kolaborasi dengan stakeholder di daerah masing-masing.

IDI meminta agar masyarakat sekitar daerah wilayah terdampak gempa menghindari berada dalam bangunan yang retak atau rusak, serta mematuhi arahan dan peringatan dari para petugas pengamanan pemerintah dan petugas kesehatan.

Bagi para petugas kesehatan dan keselamatan yang bertugas memeriksa bangunan agar tetap berhati-hati saat melewati ruangan dan tempat yang berbahaya.

IDI juga mengingatkan masyarakat di wilayah berpotensi gempa agar selalu waspada dan memperhatikan peringatan dari badan otoritas bencana seperti BMKG dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kemensos menyalurkan bantuan bagi korban terdampak gempa bumi

Hari ke-3 Pascagempa, Kemensos Masih Terus Layani Kebutuhan Ribuan Pengungsi di Bandung

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, para pengungsi gempa Bandung masih mengandalkan dapur umum Kemensos. Dapur umum ini mampu menyuplai total 6.000 bungkus makanan.

img_title
VIVA.co.id
22 September 2024