Mirip Menopause, Apakah Pria Andropause Masih Bisa Punya Anak? 

Ilustrasi pria dengan menutup penis.
Sumber :
  • The Sun

Jakarta, VIVA – Andropause merupakan kondisi penurunan hormon testosteron pada pria. Jika pada wanita disebut menopause, maka andropause adalah istilah untuk pria. 

Haru! Paula Verhoeven Izin Pamit Sementara ke Anak

Dokter Spesialis Andrologi dari RS Pondok Indah, dr. Androniko Setiawan, Sp. And, menjelaskan, kondisi andropause sendiri berhubungan dengan usia. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

“Jadi kejadiannya pasti terkait usia. Di atas 40 tahun mulai terjadi penurunan fungsi seksual yang kita sebut andropause,” ujar sang dokter saat media diskusi bersama RS Pondok Indah di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.

Dijalankan Januari 2025, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak

Hormon testosteron diketahui memiliki banyak peran penting, di antaranya menstimulasi dorongan seksual, berperan dalam perkembangan dan fungsi sistem reproduksi hingga mempertahankan massa otot. 

Ilustrasi sperma.

Photo :
  • Pixabay
Geger Pria India Tiba-tiba Hidup Lagi saat Akan Dikremasi, 3 Dokter Diskors

Kekurangan hormon testosteron dapat menyebabkan pria yang mengalami andropause berisiko mengalami keluhan dan gangguan kesehatan, masalah seksual, hingga psikologis. Lalu, apakah pria yang mengalami andropause masih bisa memiliki anak?

“Bisa. Jadi perbedaan di pria dan wanita, kalau wanita menopause untuk reproduksi sel telur itu sudah diberikan sejak awal, sudah dikasih sekian banyak setiap bulannya, ada yang mateng, kalau tidak dibuahi akan keluar. Jadi perlahan akan habis,” jelasnya.

“Tapi konsep pada pria, sperma itu diproduksi, dengan bertambahnya usia relatif sperma tetep ada, tapi kualitasnya kita gak bisa compare dengan pas muda, pasti bagus waktu muda. Jadi kalau bicara 80 tahun masih bisa punya anak atau tidak? Saya jawab masih bisa,” imbuhnya. 

Dokter Androniko menegaskan, pria yang mengalami andropause masih bisa memiliki anak, karena hanya jumlah testosteronnya yang menurun, namun sperma masih diproduksi. 

“Tapi, testosteron hubungannya produksi sperma. Jadi, kalau spermanya buruk, kita coba meningkatkan testosteron tersebut supaya spermanya jadi lebih oke,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya