Tak Perlu Operasi, Penyakit Tulang Belakang Bisa Diatasi dengan Perawatan Non Bedah

Tulang belakang.
Sumber :
  • Pixaabay/pexels

Korea Selatan, VIVA – Para profesional medis Indonesia terbang ke Korea Selatan untuk mengikuti pelatihan bedah tulang belakang minimal invasif dengan menggunakan perangkat L’DISQ. Apa itu?

Waspada! Ini 13 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan

L’DISQ adalah alat perawatan nyeri tulang belakang terarah pertama di dunia yang dirancang untuk mengobati nyeri punggung bawah dan nyeri kaki yang disebabkan oleh herniasi diskus akibat peningkatan tekanan intradiskus. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Sementara itu, hernia diskus sendiri merupakan salah satu kondisi yang menjadi penyebab paling umum dari nyeri leher, punggung, dan kaki.

Penyakit X Gejalanya Mirip Flu Mewabah Lagi, Sudah Tewaskan 79 Orang di Kongo

Dengan memasukkan kanula setebal 1 mm melalui kulit dan mengarahkan jarum yang dapat diarahkan ke diskus yang mengalami herniasi, alat ini memberikan energi plasma frekuensi tinggi yang tepat untuk mengangkat jaringan diskus yang ditargetkan secara selektif. 

Nyeri pada tulang belakang

Photo :
  • Eat This
Bukan Cuma Sehat, Ini 9 Khasiat Rebusan Air Kunyit yang Mengejutkan

Hal ini memungkinkan perawatan lesi yang terletak pada sudut yang sulit dan menawarkan keuntungan pemulihan yang cepat melalui prosedur minimal invasif.

Sedangkan, pelatihan yang diselenggarakan oleh CGBio dan Innosys ini dirancang untuk mentransfer teknologi medis Korea yang canggih kepada dokter bedah ortopedi Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat perawatan penyakit tulang belakang di Indonesia dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. 

Para profesional medis Indonesia berpartisipasi dalam program ini, memperoleh pengetahuan mendalam tentang prosedur tulang belakang minimal invasif melalui pengamatan langsung dan studi kasus operasi.

Khususnya, mereka menyaksikan secara langsung bagaimana pasien yang sebelumnya memerlukan operasi kini dapat merasakan pereda nyeri melalui perawatan non-bedah.

Ju-mi Chung, CEO Innosys, merasa terhormat karena berkesempatan untuk berbagi teknologi dan keahlian terbarunya dalam perawatan tulang belakang dengan para profesional medis Indonesia melalui program pendidikan ini.

"Berbekal kolaborasi dengan Daewoong Group, kami akan terus berupaya memberikan kontribusi besar untuk meningkatkan standar layanan kesehatan lokal di Indonesia melalui produk dan teknologi canggih kami. Pada akhirnya, tujuan kami adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Ju-mi Chung dalam keterangannya, dikutip Sabtu 14 September 2024. 

Ilustrasi operasi.

Gagal Punya Tubuh Impian, Wanita Ini Meninggal Tragis Akibat Operasi Pengencangan Bokong

Seorang ibu muda berusia 26 tahun bernama Demi Agoglia harus kehilangan nyawanya setelah menjalani operasi pengencangan bokong.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024