Bukan Bolak-balik! Begini Gerakan Menyikat Gigi yang Benar, Kalau Salah Gusi Akan Terluka
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Menyikat gigi, adalah kegiatan yang wajib dilakukan demi menjaga kesehatan dan kebersihan mulut serta gigi. Membersihkan gigi dengan menyikatnya bisa dilakukan dua kali dalam sehari atau sesuai kebutuhan.
Dokter gigi, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc menjelaskan bahwa waktu menyikat gigi dianjurkan setelah sarapan pagi dan juga sebelum tidur malam. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
"Dua kali sehari (sikat gigi). Kalau lagi ngerasa gak bersih lebih dari dua kali sehari, karena ada orang yang kadang higienis, ada bau gak enak, dia sikat gigi. Sehari minimal dua kali (dianjurkan sikat gigi), pagi setelah sarapan dan yang pasti malam sebelum tidur," kata drg. Ratu Mirah Afifah di acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024 yang digelar Pepsodent, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 12 September 2024.
Apabila tidak sikat gigi sebelum tidur malam, maka mulut akan berada dalam kondisi kotor semalaman. Sisa-sisa makanan akan difermentasi oleh bakteri sehingga membuat gigi jadi tidak sehat.
"Itu harus (sikat gigi sebelum tidur malam), karena ketika malam, kuman-kuman akan berkembang lebih banyak. Ketika kita tidur kondisi rongga mulut masih kotor, sisa-sisa makanan itu akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam, nah asam itulah yang menyebabkan gigi berlubang," kata Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia itu.
Dokter Ratu juga menjelaskan bahwa gerakan menyikat gigi yang benar adalah satu arah dari gusi ke gigi. Hindari gerakan bolak-balik saat menyikat gigi karena akan berisiko menyakiti atau melukai gusi.
"Memang atas bawah, satu arah dari gusi ke gigi, jangan bolak-balik, nanti sikat giginya akan melukai gusi, jadi gigi akan sensitif, gusinya akan terluka," katanya.
Untuk anak-anak, apabila belum terbiasa bisa dengan gerakan memutar. Maka dari itu, perlu pendampingan dari orangtua untuk mengajarkan cara gosok gigi yang benar kepada anak dan menjadikannya sebagai kegiatan yang menyenangkan.
"Jadi selalu satu arah tetapi kalau anak-anak mungkin lebih susah jadi bisa dengan gerakan memutar, tapi kalau anak-anak harus didampingi (orangtua)," pungkasnya.
"Jadi kalau anak-anak itu menjadikan saat sikat gigi itu saat-saat menyenangkan bersama orangtuanya," tambahnya.