Keponakan Ayu Ting Ting Sempat Imunisasi, Yuk Kenali KIPI Vaksin Polio Meski Jarang Terjadi

Ilustrasi vaksin Polio
Sumber :
  • medicine net

Jakarta, VIVA – Keluarga pedangdut Ayu Ting Ting tengah berduka. Keponakan kedua Ayu Ting Ting yakni Rayaz Zoltan Fachrizal meninggal dunia pada Sabtu 31 Agustus 2024. Berdasarkan keterangan Ayu Ting Ting, keponakannya mengalami dehidrasi.

"(Diagnosis terakhir) Bilangnya sih dehidrasi ya," kata dia dalam tayangan YouTube, dikutip Senin 2 September 2024. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Menurut, Ayu Ting Ting sebelum meninggal keponakannya itu mengalami muntah-muntah dan buang air besar berkali-kali. Dia menyebut sang keponakan sempat mendapatkan vaksinasi polio.

"Awalnya muntah-muntah, buang air. Biasa ya cek ke dokter bilangnya enggak apa-apa, karena abis imunisasi pas banget (vaksin) polio itu," jelas dia.

Isak tangis warnai pemakaman keponakan Ayu Ting Ting

Photo :
  • Instagram

Sang keponakan juga sempat dibawa ke rumah sakit di dekat rumah. Namun sehari setelah dirawat di sana, keponakannya kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kawasan Margonda Depok, Jawa Barat.

"Gejalanya muntah. Terus kita bawalah ke rumah sakit, katanya enggak apa-apa gejalanya seperti itu. Ternyata kejadiannya enggak berhenti, jadi anaknya dehidrasi. Awalnya di rumah sakit sini, kita rujuk ke rumah sakit Bunda Margonda," ujar dia.

Berkaca pada kejadian yang dialami keluarga Ayu Ting Ting, lalu apa saja efek vaksin polio pada anak? Melansir dari berbagai sumber vaksinasi polio sendiri diberikan sebagai cara mencegah penularan dari infeksi virus polio.

Terpopuler: Asri Welas Dinilai Tampil Terlalu Terbuka hingga Tangisan Cut Tari

Jenis vaksinasi polio yang diberikan adalah oral (OPV) dan suntik (IPV). Untuk imunisasi polio pertama yang dianjurkan bagi bayi lahir sendiri adalah OPV. Sementara untuk imunisasi berikutnya boleh diberikan OPV kembali atau berbeda dalam bentuk IPV. 

CDC Amerika Serikat menyebut, per tahun 2000, pihak Amerika Serikat hanya menggunakan jenis IPV untuk mencegah risiko penularan Polio. Akan ada kemungkinan efek dari pemberian vaksin Polio ini tapi biasanya efek sampingnya bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun efek samping bersifat berat juga mungkin terjadi. 

Dijodoh-jodohkan dengan Andre Taulany, Begini Jawaban Ayu Ting Ting

Beberapa orang merasakan sakit di tempat suntikan diberikan. IPV belum diketahui menyebabkan masalah serius, dan kebanyakan orang tidak mengalami masalah apa pun.

Heboh Penis Pria 38 Tahun Ini Alami Kemerahan dan Bengkak Usai Bercinta, Ternyata....

Beberapa masalah yang mungkin terjadi setelah mendapatkan IPV seperti pingsan setelah mendapatkan suntikan vaksin polio. Maka dari itu, duduk atau berbaring selama kurang lebih 15 menit dapat membantu mencegah pingsan dan cedera akibat terjatuh.

Beritahu penyedia layanan kesehatan jika Anda merasa pusing atau mengalami perubahan penglihatan atau telinga berdenging setelah Anda mendapatkan suntikan. Beberapa orang mengalami nyeri bahu yang lebih parah dan berkepanjangan dibandingkan nyeri khas yang timbul setelah suntikan. Hal ini sangat jarang terjadi.

Perlu juga diketahui, efek samping serius utama yang terkait dengan vaksin polio adalah reaksi alergi, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. CDC memperkirakan sekitar 1 dari 1 juta orang yang mendapatkan dosis vaksin polio mengalami reaksi alergi. Reaksi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah menerima vaksinasi.

Gejala reaksi alergi meliputi gatal, kulit memerah, kepucatan, tekanan darah rendah, tenggorokan atau lidah bengkak, kesulitan bernapas, mengi, denyut nadi cepat atau lemah, pembengkakan pada wajah atau bibir, mual, muntah, pusing, pingsan dan kulit berwarna biru.

Jika Anda atau orang lain mengalami salah satu gejala reaksi alergi yang parah, segera dapatkan perawatan medis darurat.

Sementara itu, untuk OPV meski jarang terjadi, OPV yang diberikan melalui tetes mulut dapat menyebabkan diare ada anak. Agar aman dan tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya, sebaiknya konsultasi lebih dulu ke dokter sebelum imunisasi dilakukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya