Anemia Berisiko Sebabkan Kematian Janin, Ibu Hamil Harus Nabung Zat Besi Dengan Cara Ini

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/user18526052

Jakarta, VIVA – Anemia adalah salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian ekstra karena menyebabkan tingginya angka kematian pada ibu hamil di seluruh dunia. Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan kadar sel darah merah sehingga memicu penurunan kemampuan darah menyalurkan oksigen. Biasanya, ibu hamil yang mengalami anemia bisa dilihat dari ciri 5L yakni lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai.

Anemia, Musuh Senyap yang Mengintai Kesehatan Perempuan

Ketika ibu hamil mengalami anemia, maka sangat berisiko terjadi keguguran atau abortus, pendarahan selama kehamilan yang dapat menyebabkan kematian, persalinan prematur, gangguan janin, hingga menyebabkan risiko kematian pada bayi. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Maka dari itu, untuk menjaga kestabilan kadar sel darah merah, ibu hamil sangat memerlukan zat besi sebanyak 800-1040 mg yang bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen penambah darah.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

"Ibu hamil harus menabung zat besi untuk cukup gizi pada bayinya, mencegah stunting. Kalau dibiarkan, nggak disuplementasi, gaya hidup nggak dicegah, HB-nya bisa drop. Awalnya HB 13, mau lahiran bisa jadi 8 karena bayi memang nyedot darah dari ibunya," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Linda Lestari, Sp.OG, dalam acara Konferensi Pers Sangobion Perempuan Indonesia Berani #UbahCerita, di Jakarta Kamis 29 Agustus 2024.

Ilustrasi ibu hamil.

Photo :
  • Stocksnap
Benarkah Ikan Bisa Atasi Depresi Ibu Hamil? Begini Kata Ahli Gizi

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008, setidaknya ada satu dari tiga orang dewasa yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini juga disebabkan karena pola hidup yang kurang baik sehingga mengakibatkan kurangnya asupan zat besi pada tubuh. Bukan hanya pada ibu hamil, anemia juga menyasar berbagai kelompok usia mulai dari anak di bawah 12 tahun, remaja, hingga dewasa, terutama para perempuan yang menstruasi setiap bulan.

"Gaya hidup paling berpengaruh besar pada anemia, kekurangan gizi, zat besi, asam folat, B12, itu kalau nggak didapat dari makanan maka akan menjadi penyebab terbesar anemia," katanya.

Zat besi sendiri bisa didapatkan dari dua sumber makanan yakni hewani dan nabati. Misalnya pada sumber hewani adalah daging merah, daging ayam, dan seafood, sedangkan pada sumber nabati adalah sayuran hijau. Untuk mengatasi masalah anemia, makanan-makanan itu saja mungkin tidak cukup tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi harian termasuk vitamin C yang sangat diperlukan oleh tubuh.

Selain memerhatikan makanan, ada juga pola hidup sehat yang harus dijalani secara teratur. Mulai dari istirahat yang cukup hingga rajin berolahraga, semua hal itu akan sangat berdampak untuk mengembalikan fungsi sel dalam tubuh.

"Selain zat besi, faktor kelelahan, kurang tidur, juga berpengaruh ke tubuh," katanya.

Peluncuran Inisiatif Kolaborasi Rekomendasi Skrining dan Pencegahan Anemia

Bukan Hanya Vitamin! Zat Besi Jadi Kunci Cegah Anemia pada Ibu Hamil dan Balita

Kekurangan zat besi tidak hanya menyebabkan anemia, tetapi juga dapat menghambat tumbuh kembang anak secara fisik, kognitif, dan emosional.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024