Inisiatif IDI dan BKKBN, Peran Ibu sebagai Ujung Tombak dalam Perang Melawan Stunting

Pembina Para Ibu Bangsa
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan stunting dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara resmi meluncurkan inisiatif Pembina Para Ibu Bangsa pada Kamis, 22 Agustus 2024. Peluncuran ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Indonesia's Roundtable of Young Economists (IN.RY) atau dikenal juga sebagai Meja Bundar Ekonom Muda Indonesia.

Ngotot Pengen Ketemu Nikita Mirzani, Vadel Badjideh: Gue Mau Sadarin Ibunya Lolly

Inisiatif Pembina Para Ibu Bangsa bertujuan untuk memberdayakan para ibu di seluruh penjuru Indonesia agar berperan aktif sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan stunting serta pembentukan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi sesuai dengan perkembangan zaman. Scroll lebih lanjut.

Program ini akan berjalan secara gotong royong bersama sektor swasta dan para pemimpin wanita untuk memberikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada para ibu, khususnya di daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi dan masih kurang akses terhadap infrastruktur yang memadai serta jaringan internet.

Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok, Pria di Madina Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas

Melalui inisiatif ini, para ibu akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan seputar gizi, kesehatan, dan pendidikan anak usia dini, dengan harapan mereka dapat memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. 

Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Penting Bagi Program PKK

Dalam acara peluncuran yang diadakan di Gedung Dr. R. Soeharto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2024, Dr. dr. Misbahul Munir, MKK, Ketua Bidang Jaminan Kesehatan Nasional Pengurus Besar IDI, menyatakan bahwa stunting merupakan masalah serius yang mengancam masa depan generasi bangsa. 

"Melalui ide ini, kami ingin memberdayakan ibu-ibu di seluruh Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan cerdas," ujar Dr. dr. Misbahul Munir. 

Ia menambahkan, "Menggunakan kurang lebih akses dan pengaruh dari 200 ribu lebih dokter di bawah PB IDI, kita tidak hanya memberantas stunting, tetapi juga membangun SDM yang berkualitas untuk masa depan bangsa."

Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, akademisi, dan organisasi masyarakat, untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi ini, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Ilustrasi stunting

Photo :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

Sebagai bagian dari inisiatif ini, IDI, BKKBN, dan IN.RY juga akan mengadakan Malam Apresiasi untuk memberikan penghargaan kepada Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, sebagai Pembina Para Ibu Bangsa. Selain penghargaan, acara malam apresiasi ini akan menampilkan aksi musikal singkat yang menggambarkan kehidupan Megawati Soekarnoputri, yang dipersembahkan oleh Yosi Mokalu, salah satu personil P-Project, bersama timnya.

Leonardo A Putong, Wakil Ketua IN.RY, menjelaskan bahwa Ibu Bangsa adalah simbol bagi semua ibu di Indonesia, dari pelosok hingga ibu kota, yang sering kali menghadapi kesulitan akses air bersih, transportasi, dan infrastruktur yang terbatas. 

"Mereka ini yang melupakan jati dirinya, karena itu kepentingannya harus diperjuangkan," ucap Leonardo. 

Ia juga menambahkan bahwa sosok dan peran Megawati Soekarnoputri, yang memiliki rekam jejak yang baik serta menjadi teladan, sangat tepat untuk menjadi Pembina Para Ibu Bangsa. 

Pembina Para Ibu Bangsa merupakan posisi non-politis yang dipersiapkan untuk menggalang sebuah badan gotong royong, yang mencakup segenap pemimpin perempuan Indonesia, untuk berdiri dan bahu-membahu mengatasi berbagai kesulitan bangsa dengan cara-cara kolaboratif serta memberikan nilai kepercayaan pada setiap program unggulan pemerintah terpilih. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan keluarga akan semakin meningkat.

"Kami yakin bahwa para ibu-ibu Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan memberikan mereka dukungan yang tepat, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat, yang siap menghadapi tantangan masa depan," kata Ketua Panitia Malam Apresiasi Pembina Para Ibu Bangsa, dr. Didik K. Wijayanto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya