Hati-hati, 6 Obat Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersama Teh atau Kopi

Ilustrasi pil/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

Jakarta, VIVA – Jutaan orang memulai hari mereka dengan secangkir kopi dan teh. Salah satu alasannya karena keduanya mengandung kafein, sehingga bisa bertindak sebagai pencahar. Hasil studi juga menunjukkan bahwa kopi dapat merangsang perut, mengubah waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati sistem pencernaan. 

Minum Kopi Tanpa Gula Terbukti Bisa Turunkan Berat Badan, Amankah untuk Lambung?

Namun hati-hati, kopi juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu sehingga memengaruhi penyerapannya ke aliran darah. Minum kopi untuk minum obat dapat memengaruhi efektivitasnya karena kafein dapat secara signifikan memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Scroll untuk informasi selengkapnya!

Pun dengan teh yang mengandung lima alkaloid, termasuk kafein, nikotin, dan theobromine, yang dapat mengganggu kerja obat dan mengurangi kemanjurannya atau bahkan mencegah penyerapannya dalam aliran darah. 

Revolusi Rasa! Sate dan Kopi Makin Nikmat Berkat Enzim dan Mikroba

Oleh karena itu, obat-obatan tertentu tidak boleh dikonsumsi bersama kopi dan teh karena dapat menyebabkan sejumlah reaksi. Lalu, obat-obatan apa saja yang dimaksud? Berikut ulasannya, dilansir Times of India, Selasa 13 Agustus 2024. 

ilustrasi kopi.

Photo :
  • Pixabay/acekreations
Viral Youtuber Nikocado Avocado Berhasil Turunkan Berat Badan 113 kg dalam 7 Bulan

Antibiotik

Antibiotik biasa digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri dengan merangsang sistem saraf pusat. Karena kopi juga merupakan stimulan, menggabungkan keduanya dapat menyebabkan kegelisahan dan insomnia. Hal ini bahkan dapat menyebabkan masalah tidur jangka panjang. 

Obat alergi

Obat alergi seperti fexofenadine juga harus dihindari diminum bersama kopi. Kombinasi ini dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan dan meningkatkan gejala kegelisahan. 

Obat hipotiroidisme

Hipotiroidisme digunakan untuk mengobati kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon. Namun, bisa menjadi kurang efektif secara signifikan jika dikonsumsi dengan kopi. Dokter mengungkap, kopi dapat menurunkan penyerapan obat tiroid lebih dari setengahnya.

Obat asma

Obat asma yang sejatinya membantu mengendurkan otot paru-paru dan melebarkan saluran udara, akan berefek lain jika dipengaruhi oleh kopi. Kafein, sebagai bronkodilator ringan, dapat mengurangi efektivitas obat-obatan ini, yang sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). 

Dokter mencatat bahwa ketika bronkodilator berinteraksi dengan kopi, mereka dapat menyebabkan sakit kepala, kegelisahan, sakit perut, dan mudah marah, terutama pada anak-anak.

Obat diabetes

Ketika dicampur dengan gula atau susu, kopi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan memengaruhi kemanjuran obat diabetes. Selain itu, kafein itu sendiri dapat memperburuk gejala bagi penderita diabetes. 

Obat Alzheimer

Penyakit Alzheimer, yang sebagian besar memengaruhi lansia di atas 65 tahun, adalah gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif. Jutaan orang minum obat untuk Alzheimer. Namun, dokter memperingatkan bahwa obat-obatan seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine, sangat berpengaruh jika ‘terpapar’ kafein.

“Kafein mengencangkan penghalang darah-otak dan menurunkan efek obat," jelas dokter. 

Obat-obatan Alzheimer seharusnya melindungi neurotransmitter asetilkolin, dan minum kopi dalam jumlah tinggi telah terbukti merusak efek perlindungan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya