Atasi Saraf Kejepit dengan Metode Canggih, 2 Olahraga Ini Bisa Mempercepat Pemulihan

Ilustrasi sakit pinggang.
Sumber :
  • Freepik/shayne_ch13

Jakarta, VIVA – Low back pain atau nyeri punggung bagian bawah yang tak kunjung hilang dapat membuat penderitanya tak dapat bergerak leluasa sehingga mengganggu aktivitas kerja dan menurunkan produktivitas. Keluhan ini menjadi salah satu alasan penderitanya datang berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. Gangguan yang satu ini juga sering dikenal sebagai saraf kejepit yang membuat penderitanya merasakan sakit tak tertahankan di area pinggang.

Apa Itu Frozen Shoulder? Dapat Sebabkan Seseorang Sulit Gerakan Bahu

Dalam dunia medis, pasien yang sudah disembuhkan dari saraf kejepit ini disarankan untuk menghindari aktivitas yang membuat saraf kembali merasakan tekanan secara tiba-tiba. Setidaknya, ada dua olahraga yang sangat disarankan oleh dokter untuk menjadi terapi penyembuhan, di antaranya adalah berenang dan jogging.

"Dari sisi medis, saraf kejepit di pinggang dianjurkan berenang dan jogging. Di luar itu, yoga dan pilates silakan saja, selama nggak melakukan gerakan yang mendadak yang bahaya bagi tulang punggung. Misalnya adalah gerakan mendadak, kalau stretching kan bertahap itu nggak apa-apa," jelas Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Subspes N-TB, dalam acara launching BESS PLUS di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta pada Jumat 9 Agustus 2024.

Suka Kretek Leher, Hati-Hati Bisa Jadi Saraf Kejepit

Selain gerakan mendadak yang memberikan beban pada bagian punggung bagian bawah, gerakan rotasi seperti memutar badan ketika melakukan olahraga golf juga sebaiknya jangan dilakukan. Menurut Dokter Wawan, gerakan pada olahraga golf ini bisa memicu terjadinya saraf kejepit karena hentakan yang tiba-tiba.

Hati-Hati Tanda Saraf Kejepit yang Jarang Disadari Masyarakat

"Lalu gerakan rotasi seperti golf sebaiknya dihindari. Walaupun setelah latihan banyak jogging dan memperkuat otot punggung, diperbolehkan untuk golf tapi sebaiknya pindah yang lain," terang Dokter Wawan.

"Jadi bukan olahraganya yang nggak boleh, tapi gerakannya," tambahnya.

Inovasi dalam ranah endoskopi tulang belakang kini terus berkembang dengan kemunculan Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). Endoskopi BESS dianggap sebagai penyempurna dari metode endoskopi tulang belakang generasi sebelumnya yang menggunakan satu akses atau uniportal.  Memang metode dua portal ini sudah dapat dilakukan di banyak sarana layanan kesehatan yang berfokus pada tulang belakang. 

launching BESS PLUS di Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

"Tingginya keberhasilan endoskopi biportal yag pernah kami lakukan selama ini, kami yakin bisa menjadi yang terdepan karena sudah dapat melakukan teknik endoskopi biportal terbaru yakni BESS PLUS. Teknik BESS PLUS tak banyak yang bisa melakukannya. Mungkin dapat dikatakan tim dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta ini menjadi pionir BESS PLUS karena sudah melakukannya sejak lama dengan hasil yang lebih baik,” kata Dokter Wawan.

"PLUS di sini adalah singkatan dari Preservasi Ligamentum FlavUmS yang memiliki tambahan manfaat pada pasien, misalnya kemungkinan risiko terjadinya cedera pada struktur sekitar saraf dapat dicegah dengan teknik bedah minimal endoskopi biportal ini,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya