Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, Penyakit Jantung Koroner Ternyata Bisa Disembuhkan

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pixabay

Tangerang, VIVA – Jantung koroner menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai. Sebab, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal jantung. Tapi, bukan berarti jantung koroner tidak dapat disembuhkan. 

Dampak Bahaya Duduk Terlalu Lama pada Kesehatan Jantung, Meskipun Aktif Berolahraga

Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, Prof. dr. Dasaad Mulijono, mengungkapkan bahwa sebenarnya penyakit jantung koroner bisa disembuhkan. Benarkah? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

“Penyakit jantung koroner sebetulnya bisa disembuhkan. Tapi banyak orang yang gak tau,” ujarnya di acara Transformasi Bethsaida Hospital Gading Serpong: Inovasi dan Keunggulan Pelayanan Medis dalam Satu Atap, yang digelar di Bethsaida Hospital, Tangerang, baru-baru ini. 

7 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Ilustrasi jantung.

Photo :
  • Pixabay

Prof. Dasaad lebih lanjut mengatakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit jantung. Dalam hal ini adalah penyakit jantung koroner.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

“Upaya yang jarang dilakukan oleh dokter-dokter kita atau di rumah sakit, yaitu upaya preventif dan promotif. Maka dari itu, Menkes sangat mendukung upaya-upaya kita melakukan program promotif dan preventif. Terutama untuk penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi, yaitu jantung, termasuk stroke juga,” ungkapnya. 

Menurut Prof Dasaad, salah satu upaya preventif dan promotif yang dilakukan, Bethsaida Hospital sendiri menerapkan metode lifestyle sebagai yang paling utama untuk menangani penyakit terkait kardiovaskular. Bahkan menurut Prof Dasaad, metode ini belum diterapkan di tempat lain.

“Kita lihat ada 18,6 juta orang tiap tahun meninggal karena penyakit kardioskular, 75 persen dari kematian itu terjadi di negara seperti kita, yang low and middle income. Penyakit jantung ini menempati 33 persen dari seluruh kematian manusia-manusia di dunia. Jadi cukup tinggi. Nah, yang nomor satunya ini ischemic heart disease,” jelasnya. 

“Maka itu, center kita konsentrasi ke pelayanan ischemic heart disease atau penyakit jantung koroner. Jadi lifestyle center itu kita bukan mengobati penyakitnya saja tetapi pasiennya,” imbuh Prof Dasaad. 

Di sisi lain, Bethsaida Hospital Gading Serpong kembali melakukan penyempurnaan dan peningkatan terhadap pelayanan medis dan layanan unggulan. Pada April 2024 lalu, rumah sakit ini meningkatkan beragam layanan dan fasilitas hospital, yaitu revitalisasi beberapa area pelayanan seperti area Main Lobby, VIP Lounge, Center of Excellence, yaitu Dental Center, Emergency & Heart Attack Center, Women’s Health Center, serta Heart & Vascular Center yang akan mulai beroperasi pada Agustus 2024, dan juga dengan pengadaan alat-alat medis canggih yang dilengkapi dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI). 

Selain itu, kini Bethsaida Hospital kembali melakukan penyempurnaan pada beberapa area pelayanan dan fasilitasnya, mulai dari Medical Check Up, Poliklinik Rawat Jalan, Rehabilitasi Medik dan juga Farmasi.

“Penyempurnaan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Pentingnya preventif dan rehabilitatif juga mendorong kami untuk melakukan peningkatan pada pelayanan Medical Check Up dan Rehabilitasi Medik di Bethsaida Hospital, sehingga pasien bisa mendapatkan pelayanan yang menyeluruh mulai dari Preventif, Kuratif hingga Rehabilitatif,” ujar Direktur Bethsaida Hospital, dr. Pitono Yap, di tempat yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya