Anak Demam Jangan Sembarangan Kasih Antibiotik, Begini Penjelasan Ahli

Yayasan Orangtua Peduli Praktisi Medis dr Purnamawati Sujud
Sumber :
  • VIVA/Helsa Alvina

Jakarta, VIVA – Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) kembali menyuarakan pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak pada anak, terutama saat mengalami demam.

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

Dalam acara Ivestortrust Power Talk bertajuk "Pentingnya Layanan Kesehatan yang Layak dan Tepat Bagi Masyarakat, dr. Purnamawati Sujud, menekankan bahwa demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang alami dan tidak selalu memerlukan antibiotik.

Dr. Wati menjelaskan bahwa ketika tubuh mendeteksi adanya antigen asing, seperti virus atau bakteri, sistem imun akan memerintahkan otak untuk meningkatkan suhu tubuh.

Ngamuk Anaknya Dihina Netizen, Jennifer Coppen: Gua Cari Lo!

Pentingnya Layanan Kesehatan yang Layak dan Tepat bagi Publik

Photo :
  • VIVA/Helsa Alvina

Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang alami dan penting. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu merasa panik atau khawatir berlebihan ketika anak mengalami demam.

Survei Terbaru, Setengah dari Orang Dewasa di Korsel 'Ogah' Punya Anak

"Begitu virusnya pergi, penyakit demamnya juga akan ikut sembuh," tuturnya.

Namun, Dr. Wati mengingatkan pentingnya melakukan observasi terhadap anak yang sedang demam. Orang tua perlu memperhatikan beberapa hal, seperti apakah anak mengalami kesulitan bernapas, dehidrasi berat, kesadaran menurun, atau kejang-kejang berulang. Gejala-gejala ini memerlukan perhatian medis lebih lanjut dan mungkin memerlukan penanganan yang berbeda.

Selain itu, Dr. Wati juga menyoroti pentingnya memantau gejala lain seperti batuk dan pilek. Jika demam disertai dengan batuk, pilek, dan sesak napas, ada kemungkinan gejala tersebut merupakan tanda radang paru-paru (pneumonia).

"Orang tua harus waspada jika anak mengalami gejala-gejala tersebut secara bersamaan, karena ini bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius," jelasnya.

Dalam konteks ini, Dr. Wati menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan penanganan demam pada umumnya memadai dengan perawatan rawat jalan dan asupan makanan yang cukup. Jika anak mengalami demam tinggi, penggunaan parasetamol dapat menjadi pilihan untuk meredakan suhu tubuh.

"Antibiotik bukanlah obat yang tepat untuk mengatasi demam atau batuk. Antibiotik tidak efektif melawan virus dan tidak seharusnya digunakan untuk demam atau batuk," tegas Dr. Wati.

Dr. Wati menambahkan bahwa batuk adalah refleks alami tubuh untuk melindungi paru-paru dan bukan gejala yang memerlukan antibiotik.

"Antibiotik bukan obat batuk, dan tidak ada obat batuk khusus yang bisa menyembuhkan batuk. Jadi, penting untuk menjaga pola pikir yang rasional dan tidak sembarangan memberikan antibiotik pada anak," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya