Sedot Lemak Berujung Maut, Begini Penjelasan Dokter Bedah Plastik

Ilustrasi sedot lemak.
Sumber :
  • Pexels/Anna Shvets

Jakarta, VIVA – Ella Nanda Sari Hasibuan, seorang selebgram berusia 30 tahun dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani prosedur sedot lemak di Klinik WSJ Beauty di Beji, Depok, Jawa Barat.

Kini Punya Lebih dari 1 Juta Followers, Seleb TikTok Madame Malla Ungkap Proses Awal Berkarier

Menurut keterangan yang diungkapkan oleh akun media sosial @temanpolisi, Ella Nanda Sari Hasibuan tiba di Klinik WSJ Beauty pada Senin, 22 Juli 2024, dengan tujuan untuk melakukan sedot lemak di area lengan.

Prosedur ini dilakukan sekitar pukul 12 hingga 13 siang, namun sekitar pukul 14 siang, salah satu teman Ella menerima telepon dari Rumah Sakit Margonda yang mengabarkan bahwa Ella telah meninggal dunia.

Reaksi Kocak Pak Muh usai Timnas Indonesia Menang Melawan Arab Saudi Jadi Trending

5 Fakta Selebgram Ella Nanda yang Tewas Akibat Sedot lemak

Photo :
  • Foto: IST

Pihak klinik kemudian menghubungi keluarga Ella untuk mengurus pemulangan jenazah ke Pangkalan Brandan, namun tidak memberikan keterangan mengenai penyebab kematiannya.

Selebgram Cantik Asal Medan Diringkus Polisi karena Promosi Judi Online

Okta Lia Boru Hasibuan, kakak kandung Ella, menyatakan keberatan dan menuding adanya malpraktik yang dilakukan oleh Klinik WSJ Beauty. Ia menegaskan bahwa kematian adiknya merupakan bentuk malpraktik dan meminta pertanggungjawaban dari pihak klinik.

Risiko Sedot Lemak yang Perlu Diketahui

Sedot lemak adalah prosedur bedah yang bertujuan menghilangkan lemak berlebih di berbagai area tubuh. Prosedur ini tidak dimaksudkan sebagai solusi untuk obesitas dan tidak bisa menggantikan pola makan sehat dan olahraga.

Melansir dari People, Dr. Michael K. Obeng, seorang dokter bedah plastik dari Los Angeles, menjelaskan bahwa sedot lemak memiliki risiko tertentu, termasuk infeksi, jaringan parut, kerusakan saraf, seroma (kumpulan cairan), hematoma (kumpulan darah), serta nyeri kronis dan ketidakrataan pada area yang dioperasi.

Lebih lanjut, Dr. Obeng menuturkan bahwa risiko komplikasi dapat mencakup serangan jantung yang terkait dengan anestesi umum. Ia menjelaskan pentingnya pemeriksaan menyeluruh sebelum melakukan prosedur, termasuk profil metabolik lengkap, hitung darah lengkap, dan EKG untuk mendeteksi kemungkinan kondisi jantung serta profil koagulasi

Pentingnya Memilih Dokter yang Berkualifikasi

Selain itu, Dr. Obeng mengingatkan pasien untuk melakukan uji tuntas sendiri dengan memastikan bahwa dokter bedah mereka memiliki sertifikasi.

Obeng juga mengingatkan semua pasien, terutama mereka yang bepergian ke negara lain untuk operasi dengan biaya lebih murah, maka harus memastikan dokter yang dipilih memiliki sertifikasi dari Badan Bedah Plastik Amerika.

Pasien juga disarankan untuk memeriksa apakah dokter tersebut memiliki hak istimewa di fasilitas tempat prosedur dilakukan. Keberadaan dokter tanpa izin atau yang tidak terlatih dengan baik menjadi salah satu risiko yang dapat menyebabkan komplikasi fatal.

Kematian Ella Nanda Sari Hasibuan menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam memilih tempat dan penyedia layanan medis, terutama untuk prosedur bedah kosmetik yang melibatkan risiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya