Heboh Kabar Banyak Anak Cuci Darah, Ketua IDAI Tegaskan Tak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal

Ilustrasi gangguan ginjal pada anak
Sumber :
  • VIVA/ Endri Widada

VIVA Lifestyle – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh kabar perihal banyak anak-anak yang menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) angkat bicara mengenai kabar tersebut. 

Memanfaatkan Aplikasi Kesehatan Digital untuk Penyakit Ginjal

Diungkap dokter Piprim, di RSCM memang ada unit dialis khusus anak. Maka dari itu, unit tersebut diisi oleh anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal yang membutuhkan cuci darah atau hemodialisis. Scroll lebih lanjut ya.

"RSCM itu ada unit dialisis khusus anak, sementara di rumah sakit lain belum tersedia, oleh karena itu di unit khusus itu memang semua isinya adalah pasien anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal dan butuh dilakukan hemodialisis," kata dokter Piprim dalam video yang diterima VIVA, dikutip Jumat, 26 Juli 2024.

Konsumsi Petai untuk Ginjal: Baik atau Buruk? Ini Faktanya!

Kemudian, dokter Piprim menjelaskan bahwa kasus cuci darah pada anak kecil sudah biasa dilakukan dan sering terjadi. Ia kemudian menegaskan bahwa tidak ada lonjakan kasus gagal ginjal pada anak di tahun 2024 ini. 

Menguak Fakta Mengejutkan Transplantasi Ginjal

"Secara nasional tidak dilaporkan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan, sebagaimana tahun lalu ketika ada kasus keracunan EG dan DEG. Jadi sebetulnya, kasus cuci darah pada anak ini memang sudah biasa dilakukan, dan sudah sering terjadi," kata dokter Piprim.

Kemudian, dokter Piprim mengungkap beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ginjal anak tetap terjaga dengan sehat. Pertama adalah harus minum air putih secara rutin. Selanjutnya adalah hindari minuman manis.

Ketua I Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim B Yunarso Spa(K)

Photo :
  • VIVA.co.id/ Rifki Arsilan

"Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk anak-anak kita, agar sehat terutama organ ginjalnya. Yang pertama biasakan minum air putih secara cukup. Jika anak itu 20 Kg, minimal 1,5 liter perhari. Makin banyak minum lebih baik," kata dokter Piprim. 

"Hindarkan semaksimal mungkin konsumsi minuman manis, baik manis karena gula atau karena pemanis seperti sirup jagung yang mengandung tinggi fruktosa," tambahnya.

Selanjutnya adalah anak-anak harus bijak mengonsumsi garam dan tidak berlebihan. Serta jangan minum sembarangan obat. Kemudian, pada anak kelebihan berat badan, maka harus segera diatasi, mengingat obesitas dapat memicu penyakit lainnya.

Ilustrasi anak gemuk/obesitas.

Photo :
  • iStockphoto.

"Pada obat-obatan tertentu yang bisa berpotensi merusak ginjal, jangan sembarang memberikan obat kepada anak-anak kita. Harus selalu dalam advis dari dokter anak," kata dokter Piprim. 

"Pada anak-anak obesitas atau overweight. Harus segera diatasi obesitasnya karena obesitas ini biang kerok dari berbagai penyakit degeneratif di kemudian hari, seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin," tambahnya.

Yang terakhir adalah biasakan anak-anak sejak dini untuk berolahraga. Seperti yang sudah diketahui, olahraga dapat membawa kebaikan untuk kesehatan tubuh. "Apabila orang rajin berolahraga aliaran darahnya beredar dengan cepat dan ini sangat baik untuk organ-organ tubuh kita seperti jantung dan juga ginjal, kemudian sistem imunitas kita akan terpelihara baik," kata dokter Piprim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya