Dukung GERMAS untuk Cegah Penyakit Tak Menular, Kegiatan Edukasi Ini Dilakukan

Sorot Sedentary - Gerakan masyarakat hidup sehat - germas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

JAKARTA – Salah satu tujuan Kementerian Kesehatan RI mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah karena perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern, sehingga kasus penyakit tidak menular (PTM) terus bertambah.

Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui, kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

GERMAS sendiri merupakan gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.

Banyak Pantangan Tapi Tetap Wajib Makan Karbo, Penderita Diabetes Harusnya Makan Apa?

Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Mr P Tak 'Bangun' di Pagi Hari Bisa Tanda Bahaya? Bagaimana Cara Obatinya?

Nah, dalam rangka mendukung program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), kegiatan edukasi Anak KAO (Kreatif, Aktif, Optimis) – Sekolah Sehat 2024, digelar di SDN Pesanggrahan 03, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Juli 2024 lalu, bertepatan dengan peringatan hari Anak Nasional. 

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016, program Edukasi Anak KAO telah mengedukasi lebih dari 30 ribu anak di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun 2024, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta dapat menjangkau tambahan 10 ribu anak di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Naoki Yoshigai, Presiden Direktur Kao Indonesia mengatakan, akan senantiasa berkomitmen mewujudkan gaya hidup yang Kirei, di mana masyarakat dapat menjalani keseharian dengan lebih bersih, sehat dan indah serta dengan pikiran yang tenang di lingkungan yang lestari melalui inovasi produk dan layanan yang berorientasi terhadap nilai-nilai berkelanjutan. 

"Kami sangat merasa bangga bisa melanjutkan kolaborasi sinergis dengan Kemenkes dan Kemendikbud RI untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi kesehatan anak-anak Indonesia sebagai pilar bangsa untuk Indonesia Maju,” ujar Naoki Yoshigai dalam keterangannya, dikutip Kamis 25 Juli 2024. 

Sekolah Sehat diluncurkan pada Agustus 2022 lalu, oleh Menteri Kemendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim. Kampanye Sekolah Sehat merupakan upaya semua pihak untuk bersinergi dan terus-menerus menekankan pentingnya penerapan sekolah sehat dengan penekanan pada pilar utama 5S yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan pada satuan pendidikan. 

Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek RI, Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T., mengatakan, kegiatan edukasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya 5S (Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan), tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana sektor swasta dapat berperan aktif dalam mendukung inisiatif Pemerintah. 

"Dengan kolaborasi pentahelix antara Pemerintah, Private Sector, Masyarakat, dan Media diharapkan Gerakan Sekolah Sehat dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak di Indonesia,” jelasnya. 

Tujuan dan nilai Edukasi Anak KAO sejalan dengan kelima pilar (Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan) dalam Gerakan Sekolah Sehat yang juga menjadi bagian dari Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kementerian Kesehatan dengan target fokus anak-anak usia sekolah. 

Dalam pelaksanaannya, Edukasi Anak KAO dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan, modul yang disesuaikan dengan minat anak sekolah dasar dan menengah, serta disampaikan oleh tenaga medis yang interaktif.

Direktur Promosi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, turut menyambut baik program kolaborasi sinergis antara Kao Indonesia dengan Kemenkes RI ini. 

“Di mana pembudayaan Hidup Sehat atau GERMAS di masyarakat perlu adanya keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Private Sector. Kao Indonesia sendiri, telah menjadi mitra Private Sector dari Kementerian Kesehatan sejak 2021 dengan berbagai kegiatan promosi kesehatan untuk mendukung implementasi dan pembudayaan Hidup Sehat/GERMAS di masyarakat,” pungkasnya.

“Tentunya, program edukasi ini sangat positif dan bermanfaat untuk mengajak anak-anak Indonesia menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bagian dari pembudayaan Hidup Sehat/GERMAS di lingkungan sekolah,” imbuh Elvieda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya