Viral Pernyataan dr Tifa soal Efek Samping Vaksin COVID-19 dengan Autoimun

Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk lansia.
Sumber :
  • Istimewa

VIVALifestyle  – Ahli epidemiologi sekaligus akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, dr Tifauzia Tyassuma, kembali menjadi sorotan pengguna media sosial Facebook. Dalam akun media sosialnya tersebut, Tifauzia Tyassuma mengungkap laporan terkait kaitan vaksin COVID-19 dengan penyakit autoimun.

Jual Kain Kafan Ala Cosplay Pocong Secara Live, Respons Kocak Netizen Bikin Heboh

Dijelaskannya dalam unggahan tersebut bahwa banyak ilmuwan yang melaporkan dalam penelitian mereka terkait dengan semakin banyak laporan kasus atas keterkaitan berbagai jenis penyakit autoimun. Penyakit autoimun ini mulia dari yang ringan seperti  dermatitis hingga yang berat yang menimbulkan kerusakan organ, kelumpuhan, bahkan kematian seperti komplikasi parah dari vaksin COVID-19 dilaporkan (Bidari dkk, 2022; Hesse dkk, 2023; Hu, dkk, 2023).

Bahkan beberapa penyakit serius lainnya yang ditimbulkan akibat vaksin COVID-19 yang dilaporkan termasuk thrombotic thrombocytopenia, Vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT), Immune thrombocytopenia (TP), myocarditis or pericarditis, Guillain-Barre syndrome (GBS), Bell's palsy, neuromyelitis optica spectrum disorder (NMOSD), and multiple sclerosis (MS), dan penyakit autoimun lainnya. (Saluja dkk, 2022; Kumchiwar, akk, 2024; Waheed, akk, 2021; Ish, dkk, 2021).

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

“Hal ini disebabkan oleh reaktivitas silang antara protein SARS-Cov-2 dari vaksin dan protein manusia, yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel organ dari level ringan hingga level berat,” tulis dia di akun Facebooknya.

Tifauzia Tyassuma mengungkap kejadian meledaknya Penyakit AUTOIMUN pasca Vaksin COVID seharusnya menjadi perhatian banyak pihak. Terlebih lagi sejumlah peneliti dunia yang telah banyak mengungkap fakta tersebut melalui publikasi-publikasi ilmiah.

7 Fakta Truk Tanah Tangerang yang Lindas Kaki Bocah SD hingga Melanggar Jam Operasional

“Jadi seharusnya para dokter dan makes tidak perlu lagi denial, menyangkal bahkan menutup-nutupi lagi karena bukti ilmiah sudah terlalu banyak dilaporkan dalam Kanal-Kanal Ilmiah yang resmi dan bereputasi internasional,” kata dia sambil menyisipkan link hasil penelitian dari journal frontiersin.org.

Tifauzia Tyassuma menyambung sudah saatnya untuk  bahu-membahu bersama-sama menanggulangi pandemi kedua, yaitu meledaknya berbagai macam penyakit-penyakit yang berbahaya dan mematikan seperti meledaknya kasus Kanker, Penyakit Jantung, Autoimun, Diabetes, yang terjadi pada vaksin COVID-19.

“Bagi masyarakat yang menderita penyakit autoimun dalam 2-3 tahun terakhir ini dan ingin mendapatkan terapi yang memperbaiki dan meningkatkan kesehatan paripurna, serta mau serius dan fokus dalam ikhtiar, silakan INBOX,” demikian keterangan tersebut.

 

https://www.facebook.com/share/nKaskMmMBYVkA2bg/?mibextid=WC7FNe 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya