Mengenal Jenis-jenis Kanker Paru dan Cara Modern Pengobatannya

Ilustrasi merokok, salah satu penyebab kanker paru-paru
Sumber :
  • Pixabay.

JAKARTA  –   Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok. Selain itu, terdapat faktor risiko lainnya yang dapat memengaruhi seseorang terkena penyakit kanker paru seperti kerentanan genetik (genetic susceptibility), polusi udara, paparan zat kimia dan radioaktif, serta riwayat tuberkulosis (TB). 

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi akan membahas lebih lanjut mengenai peran VATS (Video Assisted Thoracoscopic Surgery) sebagai salah satu alternatif pengobatan pada kanker paru.

dr Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV

Photo :
  • RS Siloam

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi

Jenis-jenis Kanker Paru 

Sebelum membahas mengenai VATS, dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut menjelaskan terlebih dahulu mengenai jenis-jenis kanker paru. Menurutnya, terdapat dua jenis utama kanker paru yang dapat dibedakan berdasarkan tipe sel yang terlibat, yaitu:

1.    Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC)
NSCLC merupakan jenis kanker paru yang paling umum, dengan sekitar 85% dari semua kasus kanker paru merupakan jenis kanker ini. Terdapat tiga subjenis utama NSCLC:
a.    Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcin): Jenis ini berkembang di bronkus besar dan sering terkait dengan seseorang yang sering merokok.
b.    Adenokarsinoma (Adenocarcinoma): Adenokarsinoma merupakan jenis NSCLC yang paling umum pada perokok dan non-perokok. Biasanya berkembang di jaringan yang menghasilkan lendir di dalam paru-paru.
c.    Karsinoma Sel Besar (Large Cell Carcinoma): Ini adalah jenis NSCLC yang lebih jarang, dan sel-sel kankernya biasanya berukuran lebih besar dan memiliki bentuk yang tidak lazim. 

2. Small Cell Lung Cancer (SCLC)
SCLC merupakan jenis kanker paru yang lebih agresif dan tumbuh dengan cepat, dengan sebanyak 15% dari semua kasus kanker paru adalah jenis SCLC. Jenis ini sering dikaitkan dengan riwayat perokok jangka panjang.

Di Indonesia, angka kematian akibat kanker paru cukup tinggi dan kebanyakan menyerang pasien laki-laki. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya edukasi tentang merokok dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. “Penting melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, apalagi jika sudah memiliki faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan berusia di atas 50 tahun,” sebut dr. Hadibrata.

Kapan Skrining Kanker Perlu Dilakukan

Skrining kanker dilakukan sebagai tahapan awal untuk mendeteksi penyakit sebelum gejalanya berkembang lebih jauh. Untuk kanker paru, skrining biasanya direkomendasikan untuk beberapa kasus, yaitu:
a.    Perokok atau mantan perokok: Skrining kanker paru dengan CT scan dianjurkan untuk orang yang pernah merokok atau masih merokok di atas usia 50 tahun. Skrining rutin dengan CT scan dapat membantu menemukan sel kanker pada tahap awal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker.
b.    Riwayat keluarga dengan kanker paru: Jika ada riwayat keluarga dekat yang menderita kanker paru, skrining perlu untuk dilakukan terutama jika mereka didiagnosis pada usia muda.

Biopsi untuk Diagnosis Kanker Paru

“Diagnosis kanker sangat penting untuk menentukan jenis kanker, stadium penyakit, dan pilihan pengobatan yang tepat. Biopsi adalah prosedur diagnostik yang umum digunakan untuk mengonfirmasi keberadaan kanker. Biopsi melibatkan pengambilan sampel jaringan yang dicurigai kanker dan pemeriksaan mikroskopis sampel tersebut di laboratorium,” sebut dr. Hadibrata.

Berikut adalah alasan mengapa biopsi perlu dilakukan untuk pasien kanker:
a.    Konfirmasi diagnosis: Biopsi memungkinkan dokter untuk memastikan apakah sel-sel yang ditemukan adalah sel-sel kanker dengan melihat karakteristik khusus di bawah mikroskop. Hal ini penting karena evaluasi mikroskopis jaringan dapat menentukan jenis kanker yang spesifik, yang pada gilirannya mempengaruhi perencanaan pengobatan.
b.    Menentukan tipe dan karakteristik sel kanker: Biopsi memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi tipe sel kanker dan karakteristik khusus lainnya. Misalnya, biopsi dapat membantu menentukan apakah sel kanker tersebut termasuk dalam kanker paru kecil atau kanker paru non-kecil. Informasi ini akan memengaruhi rencana pengobatan dan terapi yang diberikan.
c.    Penentuan stadium kanker: Biopsi juga membantu dalam menentukan dengan akurasi stadium kanker. Stadium kanker mengacu pada sejauh mana kanker telah menyebar dalam tubuh. Informasi ini penting dalam menentukan jenis pengobatan yang tepat dan memperkirakan prognosis.

VATS untuk Penanganan Kanker Paru

Secara historis bedah kanker paru dilakukan dengan sayatan besar (torakotomi) untuk membuka dan memasukkan alat bedah ke rongga dada hingga mencapai organ paru. Tetapi kini, kemajuan teknologi medis sudah mendorong lahirnya metode bedah yang lebih modern. Inovasi teknologi bedah minimal invasif mendorong hadirnya thoracoscopy, yakni bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera atau dikenal dengan nama Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).

“Bedah toraks dengan VATS dilakukan dengan memasukkan kamera video kecil dan instrumen bedah melalui lubang yang dibuat di dinding dada, kira-kira berukuran kurang lebih 5 milimeter. Penggunaan video ini bertujuan untuk membuka pandangan saat operasi, walau dengan sayatan yang kecil,” ujar dr. Hadibrata. 

Gambar dari kamera akan muncul di monitor yang dapat disaksikan juga oleh tim bedah lainnya. Berbeda dari bedah terbuka, tindakan VATS hanya memerlukan sayatan kecil (sekitar 1-2 sentimeter) sehingga menjadikan risiko nyeri dan infeksi luka pasca-bedah jauh berkurang.

Perkembangan teknologi pengolahan gambar dan cahaya penerangan dengan transmisi serat optik, membuat VATS lebih mudah dalam pengoperasian. Dengan memanfaatkan VATS, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dapat melakukan tindakan yang lebih akurat.

Manfaat VATS

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, prosedur VATS dilakukan dengan menggunakan kamera video yang mengirimkan gambar real-time dari dalam dada melalui endoskopi, memungkinkan dokter untuk melihat dan bergerak dengan presisi di dalam rongga dada tanpa membuat sayatan besar. 

Berbeda dengan bedah konvensional yang memerlukan sayatan besar di dada, VATS memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a.    Minimal invasif: VATS melibatkan sayatan kecil, yang mengurangi risiko infeksi, nyeri, perdarahan, dan waktu pemulihan setelah operasi.
b.    Pemulihan yang lebih cepat: Karena ukuran sayatan yang lebih kecil dan minimnya kerusakan jaringan, waktu pemulihan pasien biasanya lebih cepat daripada operasi konvensional.
c.    Minimal terhindar dari kerusakan struktural: VATS memungkinkan dokter untuk secara tepat menargetkan area yang harus ditangani, mengurangi risiko kerusakan struktural sekitarnya.

Perlu dicatat bahwa tidak setiap kasus kanker paru memenuhi syarat untuk VATS. Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individu, termasuk lokasi dan stadium kanker, sebelum menentukan apakah VATS adalah metode yang tepat untuk pasien tersebut.

Kriteria Pasien VATS

Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani VATS. Kriteria ini dapat berbeda tergantung pada dokter dan kondisi pasien, tetapi berikut adalah beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut:
a.    Lokasi dan ukuran tumor: VATS biasanya lebih efektif jika tumor berada pada lokasi yang dapat dijangkau melalui torakoskopi. Tumor dengan ukuran kecil hingga sedang, biasanya kurang dari 6 sentimeter. 
b.    Stadium kanker: VATS direkomendasikan untuk pengangkatan tumor paru stadium awal. Sedangkan untuk stadium lanjut, VATS bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan biopsi.
c.    Kondisi fisik pasien: Kondisi fisik pasien, seperti paru-paru yang baik dan kesehatan jantung yang memadai, dapat mempengaruhi kelayakan VATS. Pasien harus memiliki kapasitas paru-paru yang cukup untuk mengatasi prosedur VATS dan pemulihan pasca operasi.
d.    Riwayat medis pasien: Faktor-faktor seperti usia, riwayat operasi sebelumnya, adanya kondisi medis yang berhubungan dengan risiko operasi (misalnya, penyakit jantung), dan faktor-faktor risiko lainnya akan dievaluasi untuk menentukan kelayakan VATS.

RS Siloam MRCCC Semanggi Sebagai Alternatif Pilihan untuk VATS

Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang memiliki fasilitas dan alat penunjang yang lengkap untuk pasien kanker paru, RS Siloam MRCCC Semanggi juga melakukan peningkatan teknologi dengan memperkenalkan alat VATS terbaru dilengkapi dengan kamera 4K berkualitas tinggi. Alat VATS terbaru ini memungkinkan visualisasi yang lebih detail dan akurat selama prosedur bedah thorakoskopi.

Kualitas gambar yang tajam dan jelas dari kamera 4K memungkinkan dokter untuk melihat secara mendetail struktur internal paru-paru dan dada pasien. Dalam hal ini, adopsi teknologi kamera 4K menghadirkan keuntungan besar termasuk akurasi diagnosis dan pemilihan terapi yang tepat.

Selain itu, penggunaan kamera Cameron yang dapat berputar juga memungkinkan dokter melakukan manuver visual yang lebih fleksibel selama prosedur VATS. Kemampuan kamera untuk berputar memungkinkan dokter melihat berbagai sudut dan kesulitan maupun tampilan yang optimal dari area yang sedang ditangani. Hal ini dapat meningkatkan presisi pada saat menghilangkan tumor, biopsi, atau prosedur bedah lainnya.

10 Teknik Jitu Tingkatkan Konsentrasi, Produktivitas Meroket!

Selain teknologi alat dan kamera yang terbaru, salah satu kelebihan yang ditonjolkan di RS Siloam MRCCC Semanggi adalah tersedianya tim multidisiplin pulmonologi. Kehadiran tim multidisiplin sangat penting dalam manajemen kanker paru dan prosedur VATS. Kolaborasi antara dokter spesialis bedah pulmonologi dan dokter spesialis lainnya, seperti spesialis onkologi dan spesialis radiologi (radiologis), memungkinkan penilaian yang komprehensif dan perencanaan pengobatan yang terkoordinasi dengan baik. Tim multidisiplin ini dapat bekerja sama untuk memberikan perawatan yang holistik dan menyeluruh bagi pasien kanker paru.

“RS Siloam MRCCC Semanggi berfokus dalam menyediakan perawatan dan prosedur terkini serta terbaik bagi pasien kanker paru. Penerapan teknologi terbaru dan kerja sama tim multidisiplin merupakan upaya untuk meningkatkan hasil dan kepuasan pasien, serta menawarkan solusi yang optimal dalam penanganan kanker paru dengan metode VATS,” pungkas dr. Hadibrata.

Sewindu Dewis Akbar, Transformasi Berkelanjutan Lab Komputer Mini Jadi Pembangkit Ekonomi
MOU Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan Nigella Group (Doc: Istimewa)

Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker

Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024