Alat Ini Memastikan Keamanan dan Efektivitas Obat

Ilustrasi obat/vitamin.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam menyediakan obat-obatan yang aman dan efektif bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, kontrol kualitas obat, analisis bahan baku, dan pemantauan proses produksi adalah elemen yang sangat penting.

Dalam konteks ini, teknologi Near InfraRed (NIR) spectroscopy menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam tiga aspek utama ini. Scroll lebih lanjut ya.

Kontrol kualitas obat adalah proses esensial untuk memastikan bahwa produk akhir aman dan efektif. Teknologi NIR memungkinkan analisis cepat dan non-destruktif terhadap produk obat jadi. Dengan NIR, perusahaan farmasi dapat melakukan pengujian langsung pada tablet atau kapsul tanpa merusaknya, sehingga seluruh batch bisa diuji tanpa mengurangi jumlah produk yang tersedia.

Arie Christianto, CEO PT Adidharma Ekaprana, menjelaskan, "Keunggulan utama NIR ialah dapat memberikan informasi komposisi kimia dengan cepat dan akurat, tanpa perlu merusak sampel. Ini sangat penting bagi industri yang memerlukan analisis rutin dan berkelanjutan."

Bahan baku yang berkualitas adalah fondasi dari produk farmasi yang berkualitas. NIR dapat digunakan untuk analisis bahan baku secara cepat dan tepat, memastikan bahwa bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Teknologi ini memungkinkan deteksi cepat terhadap ketidaksesuaian komposisi kimia atau kontaminasi dalam bahan baku sebelum masuk ke proses produksi.

Penggunaan NIR dalam analisis bahan baku juga meningkatkan efisiensi. Dengan kemampuan untuk melakukan pengukuran dalam hitungan detik, NIR mempercepat proses validasi bahan baku, mengurangi waktu tunggu, dan mempercepat keseluruhan proses produksi.

Near InfraRed (NIR)

Photo :
  • ist
Cairan Infus Analgesik-Antipiretik: Solusi Medis untuk Mengatasi Nyeri dan Demam

Pemantauan proses produksi secara real-time sangat penting untuk menjaga konsistensi dan kehandalan produk farmasi. NIR memungkinkan pemantauan langsung terhadap perubahan komposisi kimia selama proses produksi. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap variasi yang tidak diinginkan, memungkinkan penyesuaian cepat untuk menjaga kualitas produk.

Mengintegrasikan teknologi NIR dalam kontrol kualitas obat, analisis bahan baku, dan pemantauan proses produksi adalah langkah strategis untuk mencapai produk farmasi berkualitas. NIR memberikan kemampuan analisis cepat, akurat, dan non-destruktif yang sangat sesuai dengan kebutuhan industri farmasi yang mengutamakan kecepatan dan akurasi.

TIngkatkan Kemampuan Penelitian Farmasi Indonesia, Laboratorium DDS Research Institute Diresmikan

PT Adidharma Ekaprana, sebagai penyedia solusi industri, menawarkan berbagai jenis alat NIR yang sesuai untuk berbagai kebutuhan analisis di industri farmasi. Dengan menggunakan alat NIR seperti Blue Sun Scientific dan Dinamica Generale, perusahaan farmasi dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis mereka, memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan efektivitas yang ketat.

Arie Christianto menambahkan, “Inovasi dalam teknologi NIR terus berkembang. PT Adidharma Ekaprana berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi terbaik guna mendukung berbagai kebutuhan analisis di berbagai sektor industri di Indonesia, meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis demi hasil yang optimal.”

Semakin Inovatifnya Alat Kesehatan Lokal Jadi Kian Meningkat Kualitas Hidup Masyarakat

Selain itu, dalam sektor pertanian, NIR digunakan untuk mengukur kadar air, protein, lemak, dan parameter lain pada tanaman, pakan, dan tanah. Di industri makanan, teknologi ini membantu dalam menentukan kandungan nutrisi dan komposisi kimia tanaman pangan.

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan (kiri) dan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Iwan Kurniawan Lukminto (kanan) dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Bantah PHK 2.500 Karyawan, Dirut Sritex: Hanya Meliburkan Akibat Kurang Bahan Baku

Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto, membantah bahwa pihaknya telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 2.500 karyawan.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024