Jangan Terjebak! Begini Cara Mengenali dan Menghindari Obat Palsu

Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi obat-obatan sesuai dosis anjuran dokter masih tergolong rendah.

Pesan Positif Astrellita Wijaya, Dari Influencer Gaya Hidup ke Ahli Kesehatan Mental

Banyak orang yang sering kali mengabaikan petunjuk penggunaan obat dan memilih untuk mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan tenaga medis. Fenomena ini sangat memprihatinkan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama jika obat yang dikonsumsi ternyata palsu.

Masyarakat Indonesia perlu memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin. Mengkonsumsi obat palsu bisa berakibat fatal, mulai dari tidak sembuhnya penyakit hingga munculnya efek samping yang berbahaya.

Dampak Buruk Perubahan Iklim bagi Lingkungan dan Manusia Makin Meningkat, Menurut WMO

Ilustrasi obat sirup

Photo :
  • ist

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran ini adalah melalui edukasi dan penyebaran informasi yang tepat. Selain dokter dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tenaga farmasi juga memiliki peran penting dalam pengawasan konsumsi obat-obatan di masyarakat.

WMO Mengungkap Bahaya Polusi Udara dan Perubahan Iklim yang Saling Memperburuk

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) secara rutin melakukan sosialisasi, edukasi, dan penyebaran informasi ke masyarakat, baik secara offline maupun online yang bisa diakses melalui laman webpafi.id.

Bahaya Obat Palsu

Obat palsu adalah obat yang diproduksi tanpa izin resmi dan tidak memenuhi standar kualitas, keamanan, dan efektivitas yang ditetapkan. Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa timbul akibat menkonsumsi obat palsu:

1. Tidak Menyembuhkan Penyakit

Obat palsu sering kali tidak mengandung bahan aktif yang diperlukan untuk mengobati penyakit, sehingga pasien tidak mendapatkan manfaat dari obat tersebut.

Ilustrasi vitamin/obat.

Photo :
  • Freepik/topntp26

2. Efek Samping Berbahaya

Obat palsu dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak aman untuk dikonsumsi, yang dapat menyebabkan reaksi alergi, kerusakan organ, atau bahkan kematian.

3. Resistensi Antibiotik

Konsumsi antibiotik palsu dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat, sehingga infeksi menjadi lebih sulit diobati di kemudian hari.

4. Kerugian Finansial

Selain dampak kesehatan, membeli obat palsu juga berarti mengeluarkan uang untuk produk yang tidak memberikan manfaat apapun.

5. Penyebaran Penyakit

Obat palsu yang tidak diproduksi dengan standar kebersihan yang baik dapat menjadi sumber infeksi dan penyebaran penyakit.

Cara Mengenali Obat Palsu

Mengenali obat palsu memang tidak selalu mudah, tetapi ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai:

1. Harga yang Terlalu Murah

Jika harga obat jauh lebih murah daripada harga yang biasa Anda temui, patut dicurigai bahwa obat tersebut palsu.

2. Kemasan yang Tidak Rapi

Perhatikan kemasan obat. Obat palsu seringkali memiliki kemasan yang terlihat kurang profesional, cetakan yang buram, atau informasi yang tidak lengkap.

3. Tidak Ada Nomor Izin Edar

Pastikan obat memiliki nomor izin edar dari BPOM. Nomor ini biasanya tercantum pada kemasan obat.

4. Warna dan Bentuk yang Berbeda

Obat palsu seringkali memiliki warna, bentuk, atau ukuran yang berbeda dari obat asli. Jika Anda merasa ada yang tidak biasa, konsultasikan dengan apoteker.

5. Tidak Ada Label Hologram

Beberapa produsen obat menambahkan label hologram pada kemasan sebagai tanda keaslian. Jika obat yang Anda beli tidak memiliki label ini, waspadalah.

6. Tempat Pembelian yang Tidak Resmi

Belilah obat hanya di apotek atau tempat penjualan resmi yang terpercaya. Hindari membeli obat dari penjual yang tidak dikenal atau online shop yang meragukan.

Upaya Pencegahan dan Edukasi

PAFI secara aktif melakukan berbagai kegiatan untuk memerangi peredaran obat palsu. Salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami resiko obat palsu dan cara mengenalinya. Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat lebih waspada dan tidak mudah tertipu dengan obat murah yang beredar di pasaran.

Selain itu, PAFI juga mengajak masyarakat untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga farmasi sebelum membeli obat. Apoteker memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membantu Anda memilih obat yang tepat dan memastikan keaslian obat yang Anda beli

Dalam dunia yang semakin digital, PAFI juga memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi. Masyarakat dapat mengunjungi laman webpafi.id untuk mendapatkan informasi seputar dunia farmasi dan industri farmasi secara umum. Dengan begitu, pengetahuan tentang obat-obatan yang aman dan berkualitas bisa lebih mudah diakses oleh siapa saja.

Kewaspadaan terhadap obat palsu adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari bahaya obat palsu. Selalu pastikan obat yang Anda konsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan konsultasikan dengan tenaga farmasi jika ada keraguan.

Kunjungi laman webpafi.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar dunia farmasi dan cara menjaga kesehatan dengan lebih baik. Mari bersama-sama memerangi peredaran obat palsu demi kesehatan dan keselamatan kita semua.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya