Jalan Cepat Vs Bersepeda, Mana yang Lebih Ampuh Bakar Kalori untuk Turunkan Berat Badan?

Ilustrasi Jalan Kaki
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Jalan cepat dan bersepeda merupakan latihan kardio yang bagus untuk membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan. Tidak heran, bila latihan tersebut dipilih banyak orang untuk olahraga harian.

Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Namun, antara jalan cepat dan bersepeda, mana sih yang lebih ampuh membakar kalori untuk menurunkan berat badan? Scroll untuk info lebih lanjut, yuk!

Melansir dari Healthline, jumlah kalori yang dibakar saat bersepeda dan jalan cepat tergantung pada intensitas latihan. Pilihan yang paling bijaksana adalah melakukan aktivitas yang kamu sukai sekaligus mengontrol jumlah kalori yang dikonsumsi.

5 Olahraga Simpel Ini Bantu Turunkan Berat Badan, Bisa Dilakukan di Rumah!

Jalan Cepat Vs Bersepeda 

Ilustrasi bersepeda/olahraga.

Photo :
  • Freepik/prostooleh
10 Minuman Sehat Sebelum Tidur untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

Berikut ini penjabaran tentang jalan cepat versus bersepeda dalam membakar kalori dan menurunkan berat:

1. Intensitas dan Kecepatan

Intensitas jalan cepat tergantung pada kecepatan langkah. Biasanya, jalan cepat pada kecepatan 5-6 km/jam atau lebih tinggi dianggap sebagai jalan cepat yang efektif dalam membakar kalori. Intensitas ini dapat meningkatkan denyut jantung dan membuat tubuh berkeringat.

Sementara itu, bersepeda dengan intensitas sedang hingga tinggi bisa mencakup naik turun bukit atau bersepeda dengan kecepatan yang cukup tinggi bisa sebanding atau lebih tinggi daripada jalan cepat. Kembali lagi, tergantung pada kecepatan yang dipertahankan.

2. Waktu dan Jarak

Jalan cepat biasanya dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat untuk jarak yang sama dibandingkan bersepeda, terutama jika kamu terbiasa berjalan cepat. Misalnya, jarak 1 km bisa ditempuh dalam sekitar 10-12 menit tergantung pada kecepatan.

Namun bersepeda, cenderung memungkinkan kamu untuk menempuh jarak yang lebih jauh dalam waktu yang sama dibandingkan dengan jalan cepat. Misalnya, dalam waktu 10-12 menit, kamu bisa mencapai jarak lebih jauh dengan bersepeda daripada dengan jalan kaki.

3. Otot yang Terlibat

Jalan cepat lebih fokus pada otot-otot tungkai seperti kaki, paha, dan pinggul. Gerakan berulang ini membantu memperkuat otot-otot tersebut dan juga meningkatkan kekuatan inti.

Berbeda dengan bersepeda yang melibatkan lebih banyak otot tubuh bagian bawah, termasuk otot kaki, panggul, dan otot-otot stabilisator inti. Ini mencakup gerakan mendorong pedal, mempertahankan keseimbangan, serta mengayuhnya.

4. Efek Pasca-Olahraga

Intensitas olahraga mempengaruhi efek pasca-olahraga, di mana tubuh terus membakar kalori setelah selesai berolahraga untuk memulihkan diri. Meskipun tidak seintens berlari, jalan cepat yang intens dapat meningkatkan metabolisme basal untuk sementara waktu setelah berakhirnya aktivitas.

Sementara itu, bersepeda dengan intensitas tinggi atau dalam jarak yang lebih jauh bisa memiliki efek pasca-olahraga yang lebih signifikan dibandingkan dengan jalan cepat, karena meningkatkan pengeluaran energi selama dan setelah olahraga.

Itulah penjelasan tentang jalan cepat vs bersepeda. Pilihan antara keduanya sebaiknya didasarkan pada preferensi pribadi, kondisi fisik saat ini, dan tujuan kebugaran. Jalan cepat cocok bagi kamu yang mencari aktivitas yang lebih rendah dampak, mudah diakses, dan memungkinkan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Atau, pilihlah bersepeda jika kamu menyukai aktivitas di luar ruangan, mencari tantangan intensitas lebih tinggi, dan ingin memperkuat otot-otot kaki serta memperbaiki keseimbangan dan koordinasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya