4 Hal yang Harus Dihindari Ketika Cedera, Jangan Dikasih Balsem Apalagi Dipijat

Ilustrasi cedera lutut pesepakbola
Sumber :
  • flexfreeclinic.com

JAKARTACedera akibat olahraga perlu ditangani dengan baik agar tidak berdampak lebih parah dalam jangka panjang. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih melakukan hal yang tradisional ketika mengalami cedera, seperti dengan pijatan atau membalurkan area cedera dengan balsem gosok analgesik. Kedua hal ini masih diyakini bisa dengan cepat mengatasi cedera, padahal ada efek jangka panjang pada otot yang bisa terjadi.

It’s His/Her Day 2024 Siap Hadirkan Dunking Devils dan Maarten Vincent Paes

Dalam upaya mengatasi bagian tubuh yang cedera, ada 4 hal yang perlu dihindari yakni HARM. Pertama, H berarti Heat atau rasa panas. Pada kondisi cedera, Dokter Spesialis Orthopedi, Sport Medicine RS Pelni, dr. Fajar Mahda, SpOT(K), AIFO-K,S.H, CIPS, mengingatkan agar tidak langsung membalurkan area tersebut dengan balsem gosok analgesik yang sifatnya panas.

Ketika bagian tubuh yang cedera, misalnya karena keseleo atau pembengkakan pada otot, diberikan balsem gosok yang panas maka akan memperparah kondisi peradangannya. Lambat laun, bagian tubuh yang cedera justru akan semakin bengkak atau membiru.

Makin Banyak Orang Suka Olahraga, Potensi Sport Tourism Berkembang Pesat di Indonesia

"Kalau cedera, jangan dikompres panas. Makin bengkak, makin gede, makin biru. Lagi cedera dikasih balsem gosok, kan ada dua jenis ya yang biru (dingin) dan merah(panas). Kalau dikasih yang merah, cederanya makin parah. Makanya pelari biasanya bawa yang biru, itu sifatnya mendinginkan," kata Dokter Fajar, dalam media briefing di RS Pelni, Jakarta Barat, Selasa 16 Juli 2024.

Banyak Pelari Pingsan di Ajang Marathon, Ditto Percussion Warning Jangan Cuma Ikut-ikutan

Hal kedua yang perlu dihindari adalah A untuk Alkohol. Ketika mengalami cedera, konsumsi alkohol sangat tidak dianjurkan karena bisa menghambat proses penyembuhan. Terutama ketika cedera yang parah seperti patah tulang, konsumsi alkohol dapat mengganggu keseimbangan kalsium dalam tulang karena meningkatnya hormon paratiroid yang menyebabkan cadangan kalsium menurun.

Ketiga adalah R untuk Run atau berlari. Dalam kondisi cedera terutama di bagian kaki, sangat tidak disarankan untuk melanjutkan olahraga atau aktivitas fisik yang berat lainnya. Apabila memaksakan untuk melakukan olahraga, maka dikhawatirkan kondisi cedera bisa semakin parah yang menyebabkan pembengkakan hingga harus dioperasi.

Terakhir, hal yang harus dihindari ketika mengalami cedera akibat olahraga adalah M untuk Massage atau pijat. Kebanyakan orang Indonesia masih kebiasaan pergi ke tukang urut ketika mengalami cedera daripada memeriksakan diri ke dokter. Padahal ketika otot yang cedera mendapatkan pijatan, justru akan memicu peradangan yang semakin parah.

"Jangan dipijit, makin bengkak. Logikanya, kepala kejedot di dinding, bengkak. Itu namanya trauma. Terus udah kejedot, malah ditekan-tekan terus, ya makin kena trauma. Patah tulang juga begitu, jangan dipijat," paparnya.

Lantas, bagaimana caranya melakukan pertolongan pertama saat cedera?

Kebalikan dari HARM, ada juga RICE yang berarti Rest (istirahat), Ice (kompres air dingin), Compression (dibalut dengan elastis), serta Elevation (tinggikan bagian cedera daripada jantung).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya