Jadi Alternatif Pemanis yang Aman, Begini Cara Bedakan Gula Aren Asli dan Palsu
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
JAKARTA – Mengonsumsi makanan dan minuman manis sebenarnya bukan hal yang mustahil bagi orang-orang yang sedang menjalani diet gula bahkan penderita diabetes, asalkan tahu batasan jumlah konsumsi hariannya. Belakangan ini sedang marak tren peralihan dari gula pasir ke gula aren yang diketahui mempunyai kadar glikemik lebih rendah sehingga cenderung aman dikonsumsi setiap hari.
Banyak ditemukan gula aren dalam berbagai varian dan bentuk yang dijual bebas di pasaran dengan harga yang beragam juga. Sehingga, tidak menutup kemungkinan adanya gula aren palsu yang dijual dengan harga relatif rendah agar konsumen tergiur.
Produk gula aren asli dan palsu sebenarnya bisa dibedakan dengan mudah. Salah satu kuncinya adalah mengetahui perbedaan rasa. Biasanya, gula aren asli yang dibuat secara alami memiliki rasa manis yang legit dan tidak gatal di tenggorokan. Sedangkan, gula aren yang rasanya terlalu manis justru bisa dicurigai memiliki kandungan gula pasir di dalamnya.
"Gula aren itu bisa dirasakan dari tingkat kemanisannya. Kalau gula aren yang palsu (campuran dengan gula pasir) rasanya itu akan menjadi lebih manis. Itu biasanya kerasa di saat masuk tenggorokan. Kalau gula aren asli manisnya legit, nggak ninggalin rasa gatal, smooth banget," jelas Director PT. Mitra Aren Internasional, Naufal A. Sahid, kepada VIVA, saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa 2 Juli 2024.
Gula aren memiliki sifat yang tidak mudah mengendap di dalam tubuh dibandingkan dengan gula pasir yang berisiko lebih besar untuk menaikkan kadar gula darah. Rasa gula aren asllinya tidak semanis gula pasir karena memang tidak terdiri dari 100 persen gula. Dalam gula aren, juga terdapat kandungan vitamin, antioksidan, serat, dan mineral yang baik untuk kesehatan.
Sebagai pelopor produk Magoela, perusahaan yang dikelola oleh Naufal terus berinovasi menghadirkan produk-produk gula aren terbaru yang akan diminati oleh masyarakat. Saat ini, sudah ada tiga varian utamanya yang dinamai dengan kata khas Sunda antara lain gula semut (masireum), gula sirup (macaian), dan gula aren cetak (manitis). Dari semua jenis produk, dipastikan bersertifikasi halal dan terdaftar di BPOM sehingga terjamin kualitasnya. Gula aren yang dihasilkan di lahan seluas 20 hektar dan dikelola oleh 5000 petani lokal tersebut juga bebas bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi harian.
Gula aren semut biasaya dipakai untuk campuran membuat pastry hingga popcorn. Kemudian gula aren sirup atau cair kini sedang sangat populer yang biasanya dipakai untuk campuran minuman kekinian kopi susu gula aren. Selain itu, ada juga gula aren cetak yang biasanya dipakai untuk aneka jajanan pasar hingga rujak dan sambal.
Masa penyimpanan produk Magoela cukup lama sehingga bisa dipakai berulang kali. Untuk gula semut dan gula cair, dapat bertahan antara 12-16 bulan dengan penyimpanan yang baik seperti tidak terpapar matahari secara langsung, di ruangan yang tertutup, atau di chiller. Sedangkan untuk varian gula cetak, masa penyimpanannya lebih singkat karena memang sifatnya yang lebih baku yakni selama 6-8 bulan saja di wadah kedap udara.