Olahraga Lari Vs Jalan Kaki, Mana yang Paling Cepat Menurunkan Berat Badan?

Ilustrasi lari.
Sumber :
  • Freepik/master1305

VIVA Lifestyle – Rutin berolahraga merupakan salah satu kunci penting untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan bentuk tubuh yang ideal serta sehat. Contoh olahraga yang simpel yang diterapkan banyak orang yakni lari dan berjalan kaki.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Keduanya merupakan latihan yang sama-sama dapat membakar kalori dan berkontribusi untuk menurunkan berat badan. Scroll untuk info lebih lanjut, yuk!

Melansir dari Eating Well, latihan penurunan berat badan yang paling efektif adalah yang dapat kamu lakukan secara konsisten. Namun, ada beberapa perbedaan antara olahraga lari dan jalan kaki yang bisa kamu pertimbangkan untuk menurunkan berat badan.

Kolaborasi Juara Dunia dan Eks Atlet Olimpiade, Ortuseight Luncurkan Sepatu Lari Andalan Terbaru

Lari Vs Jalan Kaki

Mengukur berat badan dengan lingkar pinggang

Photo :
  • Eat This
Menguak 7 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan Tubuh

1. Pembakaran Kalori

Olahraga lari merupakan aktivitas kardiovaskular yang intens. Latihan ini meningkatkan denyut jantung dan pembakaran kalori lebih cepat daripada jalan kaki karena intensitas yang lebih tinggi. Misalnya, dalam waktu 30 menit, lari dapat membakar lebih banyak kalori daripada jalan kaki dalam waktu yang sama.

Sementara itu, jalan kaki pembakaran kalorinya lebih lambat daripada lari. Jalan kaki tetap efektif jika dilakukan dalam durasi yang cukup lama atau dengan frekuensi yang tinggi. Latihan simpel ini adalah pilihan yang lebih mudah dilakukan untuk pemula atau orang dengan keadaan kesehatan tertentu yang tidak dapat menangani intensitas lari.

2. Intensitas dan Risiko Cedera

Olahraga lari memiliki dampak yang lebih besar pada sendi dan otot karena intensitas yang lebih tinggi. Risiko cedera seperti cedera lutut atau kaki lebih tinggi, terutama jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar atau tanpa pemanasan yang memadai.

Sementara itu, jalan kaki lebih rendah risiko cedera karena intensitas yang lebih rendah. Cocok untuk orang yang memiliki masalah sendi atau berat badan berlebih yang membuat lari tidak nyaman.

3. Metabolisme

Lari dapat meningkatkan metabolisme tubuh dalam jangka pendek setelah latihan atau mempunyai efek afterburn, yang mana tubuh terus membakar kalori bahkan setelah kamu selesai berlari. Ini disebabkan oleh peningkatan denyut jantung dan aktivitas fisik yang intens.

Berbeda dengan jalan kaki. Meskipun tidak memberikan efek afterburn sebesar lari, jalan kaki tetap membantu meningkatkan metabolisme secara umum, terutama jika dilakukan secara teratur.

Itulah perbedaan olahraga lari dan jalan kaki. Keduanya adalah latihan simpel yang membantu menciptakan defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Namun, keberhasilan dalam menurunkan berat badan juga sangat dipengaruhi oleh pola makan yang sehat dan seimbang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya