Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024 Belum Tercapai, Ini yang Dilakukan
- Freepik/rawpixel.com
VIVA Lifestyle – Merunut pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024 ini.
Target ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah dalam memerangi stunting, kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berakibat jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Lalu, apakah target tersebut sudah tercapai? Scroll untuk mengetahuinya, yuk!
Pada Januari 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyatakan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen di 2022. Meskipun turun, angka ini masih berada di ambang batas dari target pemerintah yaitu 14 persen.
Masih berupaya menurunkan angka stunting tersebut, program 100 Hari Pendampingan Gizi, diimplementasikan. Ini merupakan program intervensi gizi kepada anak stunting usia 12 hingga 60 bulan, melalui pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari untuk menambah asupan protein dan zat gizi mikro guna mendukung peningkatan kualitas asupan gizi sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan status gizi anak. Program ini telah menjangkau lebih dari 600 anak di 8 provinsi.
Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah penting ialah sesi edukasi bagi para kader dan orangtua mengenai pentingnya gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih sebagai dukungan untuk memberikan lingkungan yang baik untuk dukung tumbuh kembang anak.
Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Prof. Ali Khomsan menjelaskan, mengacu pada studi-studi pemberian makanan tambahan pada target anak stunting, pemberian makanan tambahan (dapat berupa sumber protein seperti susu dan telur) selama jangka waktu tertentu dapat memberikan dampak positif terhadap status gizi anak.
"Pun upaya peningkatan pengetahuan gizi bagi orangtua dan kader dapat mendukung upaya perbaikan status gizi. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari program 100 hari pendampingan gizi," ujar Prof Ali dalam keterangannya, dikutip Jumat 28 Juni 2024.
Corporate Nutritionist PT Nestle Indonesia, Eka Herdiana, menambahkan, secara berkala, pihaknya memonitor dan mengevaluasi setiap tahapan dari rangkaian kegiatan program 100 Hari Pendampingan Gizi.
"Hasil evaluasi di tiga wilayah utama intervensi yaitu di Kabupaten Batang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Karawang, diketahui bahwa terjadi penurunan secara signifikan angka stunting berat sebesar 28 persen. Kami mengapresiasi setiap kontribusi dari lintas sektor yang terlibat pada pelaksanaan program ini," tuturnya.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Samer Chedid, mengatakan, akan terus berupaya untuk menginspirasi masyarakat Indonesia menjalani hidup yang lebih sehat maupun membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan gizi.
Penyelenggaraan program 100 Hari Pendampingan Gizi merupakan inisiatif yang kami hadirkan untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya ambil bagian dalam mengatasi isu stunting di Indonesia," imbuhnya.