Ngeri! 6 Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia

Ilustrasi kanker
Sumber :
  • Pixabay

VIVA LIFESTYLE – Kanker jadi penyakit yang ditakuti banyak orang bahkan disebut juga sebagai silent killer. Di Indonesia, kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama setelah penyakit jantung. Di mana jutaan kasus baru didiagnosis setiap tahunnya.

Tahukah bahwa kanker memiliki beragam jenis dengan pemicu yang berbeda-beda. Sehingga pentingnya mengenali berbagai kanker sebagai langkah penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini.

Mengutip laman SehatNegeriku milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut beberapa deretan jenis kanker yang paling banyak di Indonesia.

Ilustrasi kanker payudara.

Photo :
  • http://blogaksesbisnis.blogspot.com

1. Kanker Payudara

Kanker payudara menempati urutan pertama sebagai kanker terbanyak dengan pada wanita. Gejalanya meliputi benjolan di payudara, perubahan bentuk payudara, dan keluarnya cairan dari puting susu.

Faktor risiko kanker ini meliputi usia, riwayat keluarga, gaya hidup, dan mutasi genetik dapat meningkatkan peluang terkena kanker ini. Perempuan dapat melakukan deteksi dini dengan mammogram dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Kanker Leher Rahim

Kanker serviks menyerang bagian leher rahim perempuan yang disebabkan oleh virus HPV. Langkah pencegahan dilakukan melalui pemberian vaksinasi HPV dan Pap smear secara rutin untuk membantu menurunkan risiko terkena kanker ini. Gejala kanker serviks, yaitu perdarahan vagina abnormal dan keputihan berbau menyengat. Jika hal itu terjadi sebaiknya segera periksa ke dokter.

Ilustrasi kanker serviks.

Photo :
  • iStockphoto.

3. Kanker Kolorektal

Kanker ini menyerang usus besar dan rektum yang umumnya menyerang kalangan usia 50 tahunan ke atas. Faktor risiko kanker kolorektal meliputi pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan obesitas dapat meningkatkan peluang terkena kanker ini.

Sementara itu,gejala yang ditimbulkan adalah perubahan pola buang air besar, darah pada tinja, dan sakit perut. Cara mendeteksi jenis kanker ini melalui kolonoskopi dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

4.Kanker Paru-paru

Kanker paru merupakan penyebab kematian utama di Indonesia, khususnya pada pria. Faktor risiko yang membuat seseorang makin rentan adalah merokok, paparan polusi udara, asap rokok, dan riwayat keluarga. 

Beberapa gejala yang ditimbulkan dari kanker paru-paru antara lain batuk kronis, batuk berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Berhenti merokok dan menghindari asap rokok merupakan langkah pencegahan terbaik.

Ilustrasi kulit kering

Photo :
  • Times of India

5. Kanker Kulit

Jenis kanker ini menyerang area kulit yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan. Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang semakin mudah terjangkit kanker kulit antara lain paparan sinar matahari berlebihan, riwayat keluarga, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan penggunaan tanning bad. 

Gejalanya meliputi perubahan bentuk tahi lalat, luka yang tidak kunjung sembuh, dan rasa gatal atau nyeri pada kulit. Memakai tabir surya (sunscreen) dan pakaian yang menutupi kulit serta anti UV dapat membantu mencegah kanker kulit.

6. Kanker Limfoma

Seperti namanya, kanker limfoma menyerang sistem limfatik yang merupakan jaringan penting untuk melawan infeksi. Jenis kanker ini dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh. 

Sesuai Arahan Megawati, PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker

Faktor risikonya meliputi infeksi virus Epstein-Barr, paparan bahan kimia tertentu, dan riwayat keluarga. Gejala yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening, demam, kelelahan, dan penurunan berat badan. Pengobatan kanker limfoma umumnya menggunakan kombinasi kemoterapi dan radiasi.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri
Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024