Dokter Sebut Sebagian Kasus Kemandulan Berasal dari Suami, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi pasangan
Sumber :
  • Freepik/

VIVA Lifestyle – Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Prof Dr Tono Djuwantono mengungkapkan, bahwa sebagian kasus kemandulan bisa disebabkan oleh faktor pria atau suami. Sebab itu, melakukan cek kesuburan tidak hanya penting bagi perempuan selaku istri, tetapi juga para suami.

Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Begini Jawaban dr Boyke

Sebagaimana diketahui, di Indonesia, stigma "mandul" biasanya disematkan kepada para perempuan. Padahal, penyebab kemandulan bisa disebabkan oleh dua-duanya, baik istri maupun suami. Scroll untuk baca info lengkapnya yuk!

"Ini stigma yang harus kita ubah, karena sebagian mandul itu justru dari suaminya," kata dr Tono seperti dikutip VIVA dari kasisolusi, Selasa, 25 Juni 2024.

Mariana Yunita, Penggerak Edukasi Hak Kesehatan Seksual untuk Remaja di NTT

Prof Dr Tono Djuwantono

Photo :
  • YouTube Kasisolusi

Dia menjelaskan, faktor ketidaksuburan pada pria bisa terjadi karena adanya gangguan sperma. Bahkan, kasus gangguan sperma sudah banyak terjadi di dunia.

Mengatasi Tantangan Sosial, Mariana Yunita Perjuangkan Kesehatan Seksual Remaja di NTT

"Ternyata, 30-40 persen laki-laki itu terdapat gangguan sperma,"  ujar dia. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, mulai dari gaya hidup hingga adanya kelainan.

Salah satu yang disebutkan dr Tono adalah, azoopermia atau kondisi di mana tidak adanya sperma dalam air mani saat pria berejakulasi. 

Kondisi azoospermia ini dapat terjadi karena kelainan genetik, penyumbatan pada saluran testis, gangguan hormon, atau gangguan pada testis. "Tetap mandul yang paling banyak komponennya tuh istri, tapi 30-40 persen itu faktor suami," sambungnya.

Di lain sisi, perempuan atau istri juga bisa mengalami kemandulan. Hal ini pun disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup atau gangguan pada kesehatan seksual.

"Pada wanita yang sulit hamil, itu tadi, nyeri haid, kista, endometriosis, adenomiosis, dan yang paling menakutkan sekarang di klinik kami, itu infeksi saluran tuba. Kalau salurannya terganggu nggak mungkin dia bisa hamil," jelas dr Tono.

Sebab itu, sebelum dan setelah menikah, sebaiknya memperhatikan pola atau gaya hidup. Dia mengatakan, jangan sampai ada penambahan berat badan berlebih yang menyebabkan kesuburan terganggu.

Selain itu, hindari juga merokok dan stres yang dapat mengganggu produksi bahkan merusak sperma. "Selalu yang disalahkan kan istri, lalu suaminya kadang nggak mau periksa. Itu salah. Padahal, paling murah dan sederhana itu cek dulu suaminya, karena faktor suami itu 30-40 persen," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya