Dokter Tirta Ungkap Dampak Buruk Tidur Siang Terlalu Lama, Bisa Berujung Diabetes
- YouTube Denny sumargo
VIVA Lifestyle – Banyak dari kita yang kurang istirahat di malam hari. Entah lantaran harus begadang karena pekerjaan atau mengalami gangguan tidur. Padahal tidur yang cukup yakni 7-8 jam untuk orang dewasa usia 18-40 tahun setiap harinya sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Sebab selama tidur, otak bekerja untuk mengonsolidasikan ingatan, mengatur emosi, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Ini juga merupakan saat ketika hormon-hormon penting, seperti hormon pertumbuhan dihasilkan kembali. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Oleh karena itu, tidur yang cukup memiliki dampak langsung pada kemampuan kita untuk belajar, berfungsi secara emosional, dan mempertahankan kesehatan fisik.
Namun, mereka yang kesulitan tidur yang cukup di malam hari kerap membalasnya dengan tidur di siang hari. Bahkan tidak sedikit orang tidur siang dalam jangka waktu yang panjang dengan alasan mengganti waktu tidur malam. Padahal dalam sebuah penelitian terbaru menyebut, tidur siang terlalu lama dapat menyebabkan resistensi insulin hingga berujung pada diabetes.
"Banyak yang bilang kegiatanku di malam tuh banyak, terus aku menggantinya (tidur) siang. Itu enggak ngaruh apapun. Justru kemarin ada penelitian baru kalau tidur siangmu kelamaan malah meningkatkan risiko resistensi insulin. Jadinya bisa diabet," kata dr. Tirta dalam podcast Vindes, dikutip Sabtu 22 Juni 2024.
Diungkap, dr Tirta, rata-rata orang yang kesulitan tidur di malam hari biasanya mengalami kelelahan fisik dan psikis di hari tersebut.
"Jadi rata-rata orang yang kesulitan tidur, itu sehariannya capek banget. Capek itu kerjanya stress full, mikir banyak, terlalu banyak visual, audio, kepikiran. Sehingga dia sulit untuk memulai tidur," ungkapnya.
Menurut dokter Tirta untuk mengatasi masalah tersebut, mereka harus mendisiplinkan waktu. Buat waktu kerja yang rutin, serta melakukan olahraga jenis kardio setelah seharian bekerja.
"Solusi satu-satunya mulai disiplin dan mulai cut, aku jam segini cut kerja selesai. Setelah itu menghabiskan energinya di aktivitas fisik yang capek, mau lari, olahraga kardio bukan yang kompetitif. Kalau habis kerja olahraga kompetitif, rentan lewat lo (meninggal)," ujarnya.