Apa Itu Kanker Penis? Simak Penyebab hingga Cara Pencegahannya
- Doc. Unsplash
VIVA Lifestyle – Membicarakan penyakit kelamin masih tabu bagi masyarakat tanah air. Namun, sejatinya kita perlu mengetahui berbagai gangguan kesehatan pada area kelamin sehingga dapat melakukan pencegahan dengan baik. Seperti kata pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Salah satunya adalah kanker penis. Sudah pernah dengar? Jenis kanker ini menyerang alat kelamin pria. Brasil jadi salah satu negara dengan jumlah penderita kanker penis terbanyak di dunia.
Simak penjelasan mengenai kanker penis, penyebab, gejala hingga cara pencegahan yang bisa dilakukan sebelum terlambat.
Apa Itu Kanker Penis?
Kanker penis adalah kondisi adanya pertumbuhan tak terkendali (abnormal) dari sel-sel di sekitar alat kelamin. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang tidak terkendali akan menggantikan sel sehat. Sampai akhirnya menyebar dan merusak jaringan dan organ.
Kanker penis dapat terjadi di bagian, seperti kulit, jaringan di bawah kulit, hingga kelenjar getah bening di sekitarnya. Namun, area yang paling sering terjadi di bagian kulup atau kepala penis.
Jenis-Jenis Kanker Penis
Mengutip Web MD, ada empat jenis kanker penis antara lain:
- Karsinoma, yaitu kanker penis yang bermula dari bagian bawah kulup atau di bagian lain yang disebabkan sel skuamosa atau epidermoid. Jenis ini cenderung pertumbuhannya lambat. Namun, hampir 95 persen penderita kanker kelamin merupakan golongan jenis ini.
- Sarkoma, adalah kanker kelamin pria yang terjadi di dalam jaringan ikat dan otot di sekitar penis.
- Melanoma, yakni kanker penis yang disebabkan pertumbuhan sel melanosit. Imbasnya terjadi perubahan warna kulit di sekitar area yang terinfeksi. Jenis kanker penis ini dinilai lebih agresif.
- Karsinoma, disebabkan karena sel kanker tumbuh di lapisan dalam kulit sehingga berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penyebab Kanker Penis
Kanker Penis tergolong penyakit langka tetapi masih dapat diobati dan dideteksi keberadaannya dalam tubuh. Melansir Cleveland Clinic, kanker penis paling sering dialami pada orang berusia di atas 55 tahun. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan usia 40-an atau bahkan di bawah itu terjangkit gangguan kesehatan ini.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker penis. Namun, pertumbuhan kanker penis dapat diketahui dari faktor risiko yang menentukan peluang seseorang untuk mengidap penyakit ganas ini.
- Infeksi Human Papillomavirus (HPV), khususnya HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi faktor risiko utama kanker penis.
- Phimosis, sebuah kondisi kulup sulit ditarik ke belakang.
- Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kanker penis secara signifikan.
- Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan area penis yang justru meningkatkan risiko infeksi HPV dan kanker penis.
- Sistem imunitas tubuh lemah seperti pengidap HIV/AIDS lebih rentan terjangkit kanker penis.
- Berusia di atas 60 tahun
Gejala Kanker Penis
Beberapa penderita kanker penis mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker penis, antara lain:
- Pembengkakan dan iritasi di bagian kepala penis (balanitis)
- Penebalan kulit atau perubahan warna kulit
- Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha
- Cairan berbau busuk di bawah kulup
- Pendarahan spontan atau saat berhubungan seksual
- Nyeri yang persisten atau semakin parah di area kelamin
Cara Mencegah Kanker Penis
Kanker penis dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Sunat
Pria yang tidak sunat dinilai lebih berisiko mengidap kanker penis karena sel akan bermula dari permukaan kulit. Sunat membantu mengatasi risiko kanker dengan mencegah penumpukan smegma, phimosis, balanitis (peradangan) hingga infeksi HIV dan HPV.
2. Melakukan Vaksin HPV
Vaksin HPV dapat melindungi dari infeksi HPV yang merupakan faktor risiko utama kanker penis. Jenis vaksin ini sudah boleh diberikan sejak usia 12 tahun atau sebelum aktif secara seksual.
3. Menjaga Kebersihan Area Penis
Penting bagi para pria mulai menjaga kebersihan penis. Cuci alat kelamin sampai bersih sampai ke bagian bawah kulup. Kondisi penis yang bersih bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan kotoran dan cairan.
4. Berhenti Merokok
Rokok mengandung tembakau yang dapat meningkatkan risiko kanker penis hingga 3-4,5 kali lipat.
5. Menerapkan seks aman
Penyakit menular seksual (PMS) jadi salah satu yang menyebabkan kanker penis. Sehingga disarankan menggunakan pengaman (kondom) saat melakukan aktivitas seksual serta mencuci sex toys sampai benar-benar bersih.