Dokter Tirta Ungkap Bahan Berbahaya dalam Mi Instan: Sebenernya Makan Tiap Hari Gak Masalah, Tapi..

Mie instan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Mi instan merupakan salah satu makanan favorit masyarakat tanah air. Rasa gurih, dan cara pembuatannya yang begitu cepat membuat makanan ini menjadi pilihan tatkala malas memasak atau sedang sibuk. Dipadukan dengan telur, cabai rawit dan kornet hingga sayuran, membuat mi instan semakin menggugah selera.

Namun, bahayakah jika mengonsumsi mi instan setiap hari? Dalam potongan video yang diunggah di akun TikTok @dhaHealth, dokter Tirta meminta masyarakat untuk rajin mengecek kandungan gizi dalam kemasan mi instan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Dirinya sempat menyoroti salah satu produk mi instan populer di tanah air yang juga populer di sejumlah negara. Dalam bungkus mi instan tersebut, kandungan garam atau natrium pada bumbu mi instannya mencapai 80 persen dari kebutuhan gizi harian.

“Boleh enggak sih makan mi banyak-banyak? Nah yang kalian harus cek adalah natrium. Kalian harus biasakan ngecek nilai gizi. Garam, natriumnya itu 1 gram, nyaris 80 persen dari kebutuhan gizi kita harian. Karena natrium itu rata-rata hanya dibutuhkan 1,5 gram per hari. Jadi dengan kamu makan mi dengan bumbu yang asin-asin gurih itu, kamu sudah memenuhi kebutuhan 80 persen per hari. Bayangin kamu makan mi double,” kata dia, dikutip Kamis 20 Juni 2024. 

dokter Tirta

Photo :
  • YouTube Denny sumargo

Dokter Tirta menjelaskan, masih banyak masyarakat yang salah persepsi mengenai mi instan. Bukan buruk, menurut dokter Tirta, mi sendiri terbuat dari gandum yang baik untuk kebutuhan energi seseorang. Tapi seharusnya, masyarakat lebih peka terhadap kandungan garam atau natrium dalam bumbu mi instan tersebut.

“Yang patut diperhatikan dari mi instan adalah bukan minya. Minya biasa aja, terbuat dari gandum, bagus buat energi. Tapi (yang perlu diperhatikan) adalah kandungan garamnya. Sebenarnya makan mi instan sering tiap hari enggak bermasalah. Yang bermasalah adalah kalau makan bumbunya banyak, makanya mi instan selalu dikonotasikan makan satu kurang, makan dua kebanyakan. Nah yang lucu kalau mi instan jumbo, kamu cek kebutuhan itu persis sama kebutuhan natrium harian,” ujarnya.

Dokter Tirta menjelaskan, konsumsi natrium yang berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti darah tinggi. Masalah darah tinggi ini, kata dia mungkin tidak akan muncul saat itu juga, melainkan dalam jangka panjang.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

“Kalau kelebihan natrium akibatnya apa? Pasti akan dibuang lewat pipis. Tapi kalau secara terus-terusan selama bertahun-tahun akan terakumulasi dan natrium akan menyebabkan darah tinggi. Tekanan natrium itu sifatnya menarik air, jadi proses yang terjadi (darah tinggi) tidak sekarang tapi bertahun-tahun,” ujarnya.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!
Ilustrasi Mencegah Stunting

Mencegah Stunting sejak Dini, Tips Penting untuk Ibu Hamil dan Orang Tua

Stunting terjadi ketika anak-anak mengalami kekurangan nutrisi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun atau yang disebut masa seribu hari pertama kehidupan.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024