Jangan Sampai Kalap, Ini 4 Dampak Negatif Konsumsi Daging Secara Berlebihan Bagi Kesehatan

Ilustrasi daging merah.
Sumber :
  • Pixabay/joon2079

JAKARTA  – Hari Raya Idul Adha memang menjadi momen istimewa untuk menikmati hidangan daging, terutama daging sapi. Daging sapi kaya akan protein dan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh. 

Namun, perlu diingat bahwa mengkonsumsi daging sapi secara berlebihan menimbulkan hal yang tidak baik bagi kesehatan.

Ilustrasi memasak daging/daging merah.

Photo :
  • Pixabay/agamaszota

World Cancer Research Fund (WCRF) merekomendasikan untuk membatasi konsumsi daging merah, termasuk daging sapi maksimal 3 porsi (sekitar 500 gram daging matang) per minggu. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging merah berlebihan.

Untuk mengurangi mengkonsumsi daging, Anda harus mengetahui dampak negatif  memakan daging secara berlebihan bagi kesehatan seperti yang dilansir dari Apotek K24:

1. Gangguan Sembelit

Konsumsi daging sapi berlebihan memang dapat memicu gangguan pencernaan, salah satunya sembelit. 

Daging sapi memang kaya protein dan lemak, namun tidak mengandung serat. Serat pangan merupakan zat penting untuk membantu melancarkan pencernaan, terutama dalam menyerap air dan memadatkan feses sehingga mudah dikeluarkan.

Selain itu, menurut artikel dari jurnal Neurogastroenterology and Motility, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah tinggi seperti yang terdapat pada daging sapi dapat meningkatkan risiko sembelit. Lemak jenuh ini dapat mengaktifkan "rem alami" pada usus halus sehingga memperlambat gerakan feses dan berakibat pada sembelit.

2. Berat Badan Meningkat

Konsumsi daging sapi berlebihan memang dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Kandungan Kalori dan Lemak Tinggi menjadi pemicu meningkatnya berat badan. Daging sapi, terutama bagian berlemak mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Satu porsi daging sapi (sekitar 100 gram) dapat mengandung 200-300 kalori dan 10-20 gram lemak.

Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan faktor penting dalam peningkatan berat badan. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan lemak, sehingga membantu menjaga berat badan ideal.

3. Memicu Risiko Penyakit Kanker

Terdapat hubungan antara konsumsi daging sapi berlebihan dengan peningkatan risiko penyakit kanker. Beberapa metode pengolahan daging sapi seperti membakar, menggoreng dan membakar dengan suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Senyawa-senyawa ini dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Konsumsi daging merah termasuk daging sapi dikaitkan dengan peningkatan kadar zat besi non-heme. Zat besi non-heme ini dapat memicu peradangan dan ketidakseimbangan hormon, terutama pada wanita dan pria.

Ilustrasi daging sapi

Photo :
  • Pixabay/webandi
Wahono-Nurul Akan Tingkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan jika Terpilih Pimpin Bojonegoro

4. Meningkatkan Kolesterol dan Tekanan Darah

Konsumsi daging sapi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Cerita Nadila Ernesta Berjuang Sembuh dari Psoriasis

Daging sapi terutama bagian berlemak, mengandung kolesterol jenuh yang tinggi. Kolesterol jenuh ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dalam darah. Kolesterol LDL inilah yang menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak.

Daging sapi juga mengandung garam yang cukup tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Cagub Sulut Elly Lasut saat kampanye.

Berpengalaman di Pemerintahan, Elly Lasut Didukung Tokoh Minahasa Utara untuk Pimpin Sulut

Pengalaman Elly Lasut sebagai Bupati Talaud selama tiga periode dinilai jadi bukti kepercayaan tinggi masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024