Pertolongan Pertama Jika Alami Cedera Olahraga, Jangan Anggap Enteng!
- Freepik/Drazen Zigic
JAKARTA – Cedera olahraga seringkali menjadi kendala yang menghalangi para atlet dan olahragawan, bahkan sport enthusiast untuk mencapai performa terbaiknya. Namun, dengan pendekatan penanganan yang komprehensif dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, pemulihan yang optimal dapat dicapai.
Cedera olahraga sendiri seringkali tidak dapat dihindari, terlebih bagi para atlet. Lalu, bagaimana cara pertolongan pertama jika terjadi cedera olahraga? Scroll untuk tahu lebih lanjut yuk!
REST
Jika terjadi cedera, hal pertama yang bisa dilakukan adalah RICE yaitu rest, ice, compression dan elevation. Rest yaitu hentikan aktivitas yang menyebabkan cedera dan istirahatkan bagian yang cedera. Sementara Ice, kompres dengan es selama 15-20 menit, beberapa kali sehari untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Sedangkan compression, adalah membalut area yang cedera dengan perban elastis untuk memberikan tekanan dan mengurangi pembengkakan. Terakhir elevation, adalah meninggikan area yang cedera di atas jantung untuk membantu mengurangi pembengkakan.
Segera ke dokter
Jika rasa sakit bertambah parah, mengalami bengkak signifikan, atau tidak dapat bergerak, segera konsultasikan ke dokter. Termasuk jika mencurigai adanya patah tulang, dislokasi, atau cedera serius lainnya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pencitraan (seperti rontgen, MRI) untuk mendiagnosis cedera. Perawatan akan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera, dan dapat mencakup obat-obatan untuk meredakan nyeri dan peradangan, fisioterapi untuk meningkatkan kekuatan, jangkauan gerak, dan fungsi, atau bahkan operasi untuk memperbaiki kerusakan ligamen, tendon, atau tulang.
Tips mencegah cedera olahraga
- Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga.
- Gunakan alat pelindung yang tepat, seperti sepatu olahraga yang pas dan bantalan helm.
- Pertahankan tingkat kebugaran yang baik dengan berolahraga secara teratur.
- Dengarkan tubuh Anda dan istirahatlah saat merasa lelah atau sakit.
- Konsultasikan dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk program latihan yang sesuai dengan tingkat kebugaran dan tujuan Anda.
Di sisi lain, Siloam Hospitals Mampang juga telah menerapkan strategi multidisiplin dalam menangani cedera olahraga. Tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, mulai dari tim bedah ortopedi, spesialis kedokteran olahraga, spesialis rehabilitasi medik dan fisioterapi, serta nutrisi, hingga psikologi olahraga, bekerja sama secara kolaboratif untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi para pasien.
"Kami sangat berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan olahraga terbaik dengan menggabungkan keahlian multidisiplin. Tujuan kami adalah membantu para olahragawan, termasuk sport enthusiast, kembali ke lapangan dan mencapai performa puncaknya dalam waktu singkat," kata Direktur Siloam Hospitals Mampang, Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dalam acara Media Gathering Siloam Hospital Mampang bertajuk "Peran Multidisiplin untuk Cedera Olahraga Secara Komprehensif", di Ruang Serbaguna, Siloam Hospital Mampang, Jakarta, baru-baru ini.Â