Virus Flu Burung Serang Anak Usia 4 Tahun di India, Bagaimana Cara Pencegahannya?
- Freepik
VIVA Lifestyle – Selasa 11 Juni 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi penularan virus H9N2 atau virus flu burung pada manusia. Kasus tersebut dialami oleh anak berusia empat tahun di Benggala Barat di Timur India.Â
Menurut laporan WHO, anak tersebut mengalami demam dan merasakan nyeri perut pada tanggal 26 Januari lalu. Anak tersebut kemudian mendapatkan perawatan di Unit Perawatan Intensif Anak (PICU) di rumah sakit setempat pada 1 Februari 2024. Menyusul dengan perberatan gejala, yang mana anak itu mengalami gangguan pernafasan parah, demam tinggi berulang, kram perut dan pernah mengalami kejang sebelumnya.
Tak hanya itu saja, pada tanggal 3 Maret bocah 4 tahun itu juga mengalami kekambuhan gangguan pernafasan. Hingga membuatnya harus dirujuk ke rumah sakit pemerintah lain. Dia juga harus mendapatkan perawatan intensif dirawat di PICU dan diintubasi. Â
Menurut laporan WHO anak tersebut anak tersebut terpapar unggas di sekitar rumahnya. Lantas apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah paparan virus flu burung ini?
Melansir laman Times of India, Konsultan Senior, Penyakit Dalam RS Max, Vaishali Dr. Pankaj Chaudary mengungkap bahwa penting untuk menjaga kebersihan diri. Dengan mencuci tangan dan mempraktekkan hidup bersih dan sehat.Â
Selain itu penting untuk tidak berkontak langsung dengan unggas yang tampak sakit. Jangan juga memakan daging unggan yang mentah atau setengah matang.Â
Selalu pastikan memasak ayam dan telur ayam dengan benar untuk mencegah flu burung. Selalu membersihkan diri, dan peralatan yang digunakan saat berkontak dengan unggas peliharaan.Â
"Risiko tertular virus sangat tinggi jika ayam tidak dimasak hingga matang. Memasak hingga matang daging dapat menghilangkan virus flu burung seperti H5N1. Penting juga untuk menjaga kebersihan saat menyiapkan makanan. Sebab virus juga dapat menyebar melalui tangan, peralatan dan permukaan yang bersentuhan dengan daging unggas yang mentah atau cairan unggas tersebut," kata dia.
Di sisi lain, Pankaj juga mengugkap bahwa masa inkubasi dari virus ini berkisar 2 hingga 8 hari. Waspadai gejala pernafasan seperti hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan dan batuk.Â
Perhatikan juga gejala sistematik yang sering terjadi seperti sakit kepala, demam, kelelahan dan nyeri otot. Selain itu, gejala virus flu burung juga bisa menyerang organ pencernaan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain mual, muntah dan diare. Infeksi yang parah juga dapat menyebabkan beberapa efek samping berat seperti kegagalan organ, pneumonia, sesak nafas dan kesulitan bernafas.
https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/what-would-happen-if-you-ate-a-bird-with-bird-flu/articleshow/110967468.cms